PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 130 juta pada 2021. Alokasi ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi 2020 yang mencapai US$ 120 juta
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menandatangani kontrak senilai US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,28 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) dengan Emirates Global Aluminium (EGA), produsen aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Perusahaan pelat merah, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) /Inalum atau Mind ID menandatangani kontrak dengan Emirates Global Aluminium (EGA), produsen aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UEA).
Kekhawatiran pemulihan ekonomi yang lambat akibat munculnya virus jenis baru di Inggris, berdampak pada penurunan harga minyak mentah global. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/12) harga minyak west texas intermediate (WTI) tercatat koreksi 1,27% ke level US$ 47,36 per barel. Sedangkan untuk jenis Brent Crude tercatat turun 1% ke level US$ 50,40 per barel.
Jelang akhir 2020, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tren perbaikan terus terlihat di kuartal terakhir tahun ini yang bisa dicermati dari kinerja pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan hilirisasi sektor tambang, khususnya nikel. Indonesia merupakan produsen bijih nikel terbesar di dunia pada 2019. Dari 2,67 juta ton produksi nikel di seluruh dunia, Indonesia memproduksi 800.000 ton, jauh mengungguli Filipina 420.000 ton, Rusia 270.000 ton, dan Kaledonia Baru 220.000 ton
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang aluminium, PT Inalum, menandatangani kontrak bisnis berupa lisensi teknologi dengan Emirates Global Aluminium (EGA), perusahaan aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UAE)