Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan 'turun tangan' membenahi proyek mangkrak milik PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero). Proyek berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyayangkan mangkraknya rencana investasi yang dijalankan PT Meratus Jaya Iron & Steel (PT MJIS) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Bergerak di bidang usaha industri pengolahan besi dan baja dasar (smelter), PT MJIS mengalami kendala antara lain bahan baku, infrastruktur, dan pemasaran. PT MJIS yang merupakan anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) (KS), tercatat memiliki rencana investasi senilai Rp 3,9 triliun.
Didampingi Ketum BPP HIPMI Mardani H Maming dan Dirut PT Krakatau Steel Silmy Karim, Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia kunjungi lokasi pabrik PT Meratus Jaya Iron Steel, Rabu (2/11) di Desa Mekarsari Kecamatan Simpang Empat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (3/12). Asal tahu saja, pada Rabu (2/12), IHSG menguat 1,56% ke level 5.813,99 pada perdagangan Rabu (2/12). Kenaikan ini didorong oleh indeks sektor pertambangan yang bergerak positif 2,65% dan aneka industri naik 2,62%.
Kontraktor jasa pertambangan masih wait and see menyikapi kesepakatan dagang untuk meningkatkan ekspor batubara dari Indonesia ke China. Di tengah tekanan industri batubara seperti sekarang, pelaku usaha jasa pertambangan berharap bisa ikut mencuil cuan dari peluang tersebut
Pembangunan smelter tembaga baru di Indonesia masih menjadi sorotan. Selain ada tarik ulur soal lokasi, keekonomian, dan kapasitas, jadwal pengoperasian smelter terancam mundur lantaran pengerjaan proyek terhambat pandemi covid-19
Emiten pertambangan batu bara, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) menargetkan penjualan batubara hingga akhir tahun 2020 mencapai 700 ribu Metrik Ton (MT) dan produksi batu bara mencapai 2,89 juta MT. “Langkah ini diambil lantaran perseroan memproyeksikan penggunaan batubara akan meningkat pada akhir tahun, seiring membaiknya harga,”kata Direktur Resource Alam Indonesia, Agoes Soegiarto di Jakarta,kemarin
Berkat tambang nikel dan tembaga, semua negara maju bergabung dalam konsorsium. Negara mana saja ? AS, China, Jepang, Prancis. Hebatnya mereka bergabung membawa tekhnologi dan uang untuk terjadinya kolaborasi dan partnership. Tentu mereka harus bermitra dengan PT. Aneka Tambang, PT. Inalum, PT PLN