PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah menggantikan posisi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi produsen logam nikel terbesar di Indonesia sejak 2018, meski pada 2014 kontribusi Vale terhadap produksi logam nikel nasional mencapai 77%
Indonesia menjadi produsen tembaga peringkat ke-11 di dunia dengan produksi mencapai 600.000 ton tembaga pada 2017. Sementara China yang menduduki peringkat ke-3, produksinya mencapai 1,8 juta ton tembaga. Namun sayang, meski produksinya besar, tapi Indonesia kalah dari Jepang, India, Korea, dan Bulgaria sebagai produsen logam tembaga. Padahal, negara-negara tersebut tidak punya bahan baku dari hasil tambang tembaga
Dua emiten pertambangan mineral, PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) merencanakan ekspansi smelter nikel dengan teknologi hidrometalurgi atau (high pressure acid leach/HPAL) untuk pengolahan bijih nikel kadar rendah.
Fasilitas smelter nikel dengan teknologi hidrometalurgi high pressure acid leach milik PT Halmahera Persada Lygend ditargetkan commissioning pada Desember 2020
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan kapasitas fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga di Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara. Padahal, Indonesia merupakan produsen tambang tembaga peringkat 11 terbesar di dunia karena mampu memproduksi setara 600 ribu ton tembaga per 2017 lalu. Ia menyebut kapasitas smelter tembaga Indonesia berada di bawah Jepang, India, Korea Selatan dan Bulgaria
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa Undang-undang Cipta Kerja alias Omnibus Law tidak melemahkan ketentuan perizinan analisis dampak lingkungan. Malahan, ia mengklaim bahwa beleid sapu jagad itu memperkuat kebijakan tersebut
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) menyatakan, sepanjang 2019, Indonesia menjadi produsen bijih nikel terbesar di dunia. Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, pada tahun lalu, produksi bijih nikel dunia mencapai 2,67 juta ton. Indonesi menjadi produsen terbesar, dengan produksi nikel sebesar 800.000 ton. Realisasi tersebut jauh lebih tinggi dibanding negara-negara lain. Filipina sebagai negara produsen terbesar dunia ke-2 saja hanya memproduksi 420.000 ton nikel.