Aktivitas industri di beberapa negara yang mulai menggeliat menghidupkan kembali prospek komoditas logam industri. Meskipun begitu, ancaman supply dan demand tetap menghantui prospek komoditas tersebut
Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Trinitas Metals and Minerals Tbk (PURE) berencana membawa anak usahanya PT Hidrotech Metal Indonesia untuk go public di bursa Kanada denngan membidik dana hingga miliaran dollar Amerika Serikat, “Kelasnya nanti akan menjadi berukuran billion dollar AS, setelah mendapat pendanaan dari dalam negeri dan IPO di Kanada,”kata Direktur Utama PURE, Petrus Tjandra di Jakarta, kemarin
Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Energi Bersih menyoroti draft Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT) yang mulai dibahas secara intensif oleh Komisi VII DPR RI. Salah satu yang menjadi sorotan ialah isu terkait nuklir dan energi baru
Rencana pengembangan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri dinilai berpotensi meningkatkan kebutuhan tembaga di Indonesia. Hal ini dinilai akan mendorong pembangunan smelter tembaga di Indonesia
Andreas selaku bidang External Pertambangan PT. Ceria Nugraha Indotama kembali memberikan klarifikasi pemberitaan di salahsatu media online, terkait tak kunjungnya realisasi ganti rugi kepada masyarakat pemilik lahan
Rencana pemerintah yang hendak memanfaatkan tembaga sebagai alternatif bahan pembuatan baterai kendaraan listrik mendapat tanggapan dari Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I)
PT Kapuas Prima Coal Tbk, emiten yang bergerak di bidang pertambangan logam dasar (galena), menyiapkan dana US$ 3-4 juta dolar per tahun untuk pengembangan dan eksplorasi lahan tambang perusahaan. Luas tambang perseroan yang memproduksi logam dasar yang terdiri dari konsentrat timbal (Pb), konsentrat seng (Zn), dan perak (Ag) tersebut sebesar 5,569 ha, dengan area yang baru di produksi sebesar 390 ha. Langkah ini diambil karena besarnya pangsa pasar dan menjaga keberlanjutan usaha perusahaan untuk memastikan adanya cadangan yang cukup untuk jangka panjang.
Pemerintah menyadari investasi dan aktivitas eksplorasi pertambangan mineral dan batubara (minerba) masih terbilang rendah. Ada sejumlah kebijakan yang akan diterbitkan pemerintah sebagai strategi menggenjot eksplorasi, diantaranya melalui kewajiban eksplorasi lanjutan dan Dana Ketahanan Cadangan (DKC) minerba