Wakil Ketua atau Waket Komisi IV DPR Papua yang membidangi pertambangan dan Sumber Daya Alam, Thomas Sondegau menyatakan menolak wacana pembangunan smelter PT Freeport Indonesia atau PTFI di luar Papua
1PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 67 miliar dari perolehan laba bersih sepajang tahun 2019. Keputusan pembagian dividen Antam sendiri telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Emiten pertambangan logam dasar PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) menyambut baik skenario kenormalan baru dengan menyiapkan langkah-langkah untuk menyesuaikan operasional
PT Aneka Tambang Tbk atau Antam bakal merevisi belanja modal atau capital expenditure tahun ini. Keputusan itu diambil karena bisnis perusahaan terdampak pandemi corona. Direktur Keuangan Anton Herdianto mengatakan perusahaan telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Namun, rencana tersebut masih menunggu persetujuan pemerintah sebagai pemilik saham mayoritas. “Saat ini dalam proses persetujuan RKAP
PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam tengah fokus menyelesaikan dua proyek untuk percepatan proyek hilir. Keduanya, yakni proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi), serta proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bersinergi dengan PT Inalum (Persero) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun untuk tahap pertama
Emiten pertambangan pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk., memutuskan untuk tidak akan melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham seiring dengan kembalinya menguatnya saham perseroan
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih di kuartal pertama tahun ini setelah mencatat rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu. Namun pendapatan INCO dinilai masih di bawah ekspektasi