Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat investasi sub sektor tambang mineral dan batu bara (minerba) sampai dengan kuartal III 2021 mencapai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 38 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) atau hanya 62,7% dari target tahun ini US$ 4,3 miliar.
Upaya menggaet investor untuk sektor hilir pertambangan tidak melulu dari asing, namun investor dalam negeri juga perlu digaet. CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan kapasitas investor dalam negeri juga mumpuni.
Kamar dagang dan industri (Kadin) Kabupaten Gresik, Jawa Timur akan membidik kerja sama dengan perusahaan di kawasan ekonomi khusus (KEK) hingga Smelter Freeport Indonesia yang dibangun di wilayah itu, untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lokal.
Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi sampai dengan kuartal III/2021 mencapai 4.584 unit. Jumlah itu telah melampaui capaian sepanjang tahun lalu sebesar 3.427 unit.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membuka kemungkinan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebesar 500 MW yang akan mengaliri listrik ke smelter feronikel di Bahodopi Sulawesi Tengah digarap oleh partner dari China.
Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya kembali menjadi kontributor terbesar realisasi investasi di sektor manufaktur sepanjang Januari–September 2021. Nilainya mencapai Rp82,7 triliun, tumbuh 12,5 persen secara year-on-year (YoY).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah sedang menggodok rencana investasi fasilitas peleburan tembaga (smelter) di Papua. Dia meminta agar seluruh pihak mendukung dan tidak menghambat jalannya proyek tersebut.