Pemerintahan Jokowi babak kedua langsung diterjang krisis pandemi dahsyat, yang seketika menyeret pula perekonomian, nyaris buyar. Untungnya, dengan jurus memainkan rem dan gas untuk memerangi Covid-19 sekaligus tetap mendorong perekonomian bergerak, tanda-tanda pemulihan mulai tampak. Hal ini tak lepas dari transformasi yang terus digulirkan dalam dua tahun terakhir.
Badan Pusat Statistik (BPS) buka suara mengenai dugaan 'bocornya' ekspor bijih nikel ke China. Kabar bocornya ekspor bijih nikel ini mulanya diungkap Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri.
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatatkan, timah mencapai harga tertinggi di 37.760 dollar AS per metrik ton pada awal kuartal IV-2021.
Indonesia sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia memiliki peran penting dalam industri pertimahan dunia. Selaian sebagai negara eksportir timah terbesar, cadangan timah di Indonesia berada di bawah Cina.
Presiden Jokowi meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Dengan optimis pula Jokowi menyampaikan bahwa Smelter yang akan beroperasi pada tahun 2023 ini, akan menjadi Smelter terbesar di dunia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Adapun kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadi emas mencapai 6.000 ton per tahun, Rabu (12/10/21).
Bumi Indonesia dikenal sebagai negara dengan berkah sumber daya alam yang amat melimpah, tetapi belum dimaksimalkan dengan baik termasuk dari sisi hilirisasi.