Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo optimistis dengan masa depan usaha PT Aneka Tambang, Tbk. Pasalnya perusahaan pelat merah tersebut tidak hanya terpaku pada satu sektor usaha seperti emas saja, tetapi juga sektor yang lain, salah satunya yaitu feronikel.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat meluapkan amarahnya atas kegiatan ekspor mineral mentah yang kerap menguntungkan pihak luar negeri. Maka dari itu, Jokowi bertekad, secara bertahap akan menyetop kegiatan ekspor mineral mentah tersebut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat kegiatan ekspor mineral mentah dalam hal ini bauksit dan tembaga yang jumlahnya berlimpah ruah. Misalnya bijih bauksit yang pada tahun 2021 ekspornya mencapai 21 juta ton sementara tembaga mencapai 2 juta ton.
PT Timah Tbk (TINS) terus berupaya merampungkan proyek pengembangan fasilitas pemurnian dan pengolahan timah yakni Ausmelt Furnance. Ditargetkan proyek yang memiliki nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun itu bisa selesai pada akhir kuartal II-2022 ini.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan mengatakan hilirisasi industri yang dijalankan pemerintah bisa berdampak positif terhadap perekonomian. Salah satunya adalah kenaikan PDB per kapita dalam 10 tahun ke depan.
Entitas usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adaro Indonesia (AI) memberi fasilitas pinjaman senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,31 triliun kepada induk usahanya sendiri, PT Alam Tri Abadi (ATA). Sebagai informasi, ADRO memiliki AI secara tidak langsung.
Optimisme sektor industri terus terlihat pada kuartal IV 2021 dengan kembalinya PMI Manufaktur di level ekspansif dengan capaian 53,5. Utilisasi industri pengolahan juga terus meningkat dan mencapai yang tertinggi sebesar 67,6%.