PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merevisi target kontrak baru tahun ini. Emiten konstruksi plat merah ini menurunkan target kontrak baru dari Rp 40,12 triliun menjadi Rp 35 triliun.
Ekspor batu bara Indonesia ke China diperkirakan meningkat setelah negara itu mengalami krisis energi akibat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. China mengalami krisis listrik usai perekonomian di negara itu mulai tumbuh. Industri mengalami rebound yang menyebabkan peningkatan kebutuhan terhadap energi.
Pemerintah terus mendorong hilirisasi nikel, sehingga ke depannya ada wacana bahwa yang akan diizinkan untuk diekspor yaitu nikel yang memiliki kandungan logam nikel di atas 70%
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mendorong pembangunan smelter bijih nikel menjadi feronikel (FeNi) untuk meningkatkan nilai komoditas tambang tersebut.
Dua perusahaan baja dan nikel asal China Shenzhen Chengxin Lithium Group Co Ltd China dan Tsingshan Holding Group berkongsi membangun pabrik lithium di Sulawesi Tengah, Indonesia. Pabrik senilai US0 juta atau hampir Rp5 triliun ini akan mengincar pasar kendaraan listrik (EV).
PT Anugrah Tambang Smelter (ATS) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dan Perjanjian Jual Beli Renewable Energy Certificate (PJBREC) Daya 170 MVA. Lewat penandatanganan ini, kini PT ATS resmi beralih menggunakan energi hijau.