a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News Update
Rio Tinto dan Inalum Bertemu, Potensi Harga Saham Freeport USD 3,5 M
Perusahaan tambang multinasional Inggris-Australia, Rio Tinto Group (RIO.AX), menyatakan telah bertemu dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Tbk) atau Inalum dan juga dihadiri Freeport-McMoRan (FCX.N). Hal itu dinyatakan Rio Tinto pada Rabu (23/5)
Pemerintah Belum Punya Roadmap Pasokan Bahan Baku Smelter
Kementerian ESDM menyatakan belum memiliki peta jalan (roadmap) kebutuhan bahan baku mineral mentah untuk smelter dalam negeri.
DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas Perusahaan Pencemar Lingkungan
DPR mendesak pemerintah untuk menindak tegas perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan, termasuk PT Freeport.
Djakarta Lloyd Incar Kontrak Pengapalan Ekspor Bauksit
Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) tengah menjajaki kerja sama pengangkutan ekspor bauksit dengan potensi volume 2 juta ton per tahun. Bila terealisasi, diverisikasi muatan perseroan kian beragam karena sebelumnya sudah menggarap angkutan batu bara
Industri baja butuh investasi US$ 14 miliar hingga 2025 untuk bangun smelter
Permintaan produk baja diprediksi terus meningkat. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, industri lokal harus berbenah agar dapat menyerap permintaan pasar. Menurut Kementerian Perindustrian (Kemperin) setidaknya dibutuhkan total investasi di industri baja senilai US$ 14 miliar (Rp 174,74 triliun) hingga 2025
Mengapa Divestasi Freeport tak Kunjung Selesai?
Sampai saat ini, divestasi saham PT Freeport Indonesia (FTFI) belum juga rampung diselesaikan. Padahal, Presiden Joko Widodo mengharapkan divestasi saham Freeport bisa selesai pada akhir April 2018
Kuasai 15-20% Cadangan dan Sumber Daya Mineral
Selain mempercepat hilirisasi, Budi menambahkan bahwa pembentukan holding BUMN tambang juga bertujuan untuk menguasai 15-20% kepemilikan cadangan (reserve) dan sumber daya (resource) mineral Indonesia, mengakuisisi aset-aset strategis, eksplorasi berkelanjutan baik yang sudah ada maupun yang baru, dan manajemen strategi dalam mengelola aset pertambangan, di antaranya cobalt, monazite, dan rare earth.
Anggota Holding Tambang
Didirikan pada 6 Januari 1976, PT Inalum memiliki kegiatan usaha utama yakni mengoperasikan pabrik peleburan aluminium dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sumatera Utara, serta membangun dan mengoperasikan alumina smelter, pabrik kalsinasi kokas dan pabrik produk turunan aluminium. Kapasitas produksi pabrik mencapai 260.000 ton aluminium ingot per tahun, dengan jumlah tenaga kerja 2.112 orang