PT PAM Mineral Tbk (NICL) diprediksi berhasil membukukan penjualan senilai Rp 195,44 miliar dan laba komprehensif periode berjalan sebesar Rp 28,45 miliar berdasarkan laporan keuangan interim Desember 2020.
Ekonom menyorot cara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempromosikan peluang investasi di Indonesia melalui unggahan media sosial pada Senin (26/7) lalu.
Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memberikan analisisnya terkait penandatanganan perjanjian pembelian nikel oleh Tesla dari perusahaan pertambangan Australia BHP.
Emiten produsen nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) akan makin memoles kinerjanya di sepanjang tahun ini. Setelah berhasil mencatatkan keuntungan di 2020 dari yang sebelumnya merugi, di tahun ini NICL percaya diri dapat mencatatkan kenaikan laba hingga 263% yoy.
PT PAM Mineral Tbk (NICL) diprediksi membukukan penjualan sebesar Rp 195,44 miliar dengan laba komprehensif periode berjalan Rp 28,45 miliar berdasarkan laporan keuangan interim Desember 2020.
Perkembangan bisnis PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dipercaya dapat mendongkrak kinerja saham emiten tambang emas tersebut ke depan. Hal ini seiring dengan dilakukannya ekspansi di segmen hilir dan juga prospek harga komoditas nikel yang banyak diproduksi Antam.
Potensi investasi untuk tambang tembaga sangat menjanjikan. Terlebih produk ini banyak dibutuhkan untuk industri secara global, mulai dari sektor energi baru terbarukan (EBT) hingga kendaraan listrik. Ketua Umum Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo menilai komoditas pasar global tembaga salah satunya dimanfaatkan untuk kendaraan listrik.