Pertumbuhan bisnis PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan terus tumbuh, khususnya dari segi pendapatan berulang. Pasalnya, perseroan mengantungi kontrak baru seiring dengan langkah PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia (PTCII) resmi menandatangani kontrak engineering,
Prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diyakini masih cerah, salah satunya didorong oleh kemajuan proyek pabrik pengolahan (smelter) feronikel. INCO bersama dua mitra kerja, yakni Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai), telah menandatangani dokumen perjanjian kerangka kerjasama proyek untuk fasilitas pengolahan nikel Bahodopi pada akhir bulan lalu
PT Freeport Indonesia memastikan tidak jadi bekerja sama dengan perusahaan asal China, Tsingshan Group, untuk membangun smelter tembaga baru di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
PT PAM Mineral Tbk (NICL) menilai peluang bisnis nikel ke depan cukup menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan bijih nikel di pasar domestik yang didukung oleh pengembangan industri dan ekosistem kendaraan listrik melalui pembentukan holding BUMN baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
Emiten di sektor pertambangan PT PAM Mineral Tbk (NICL) menilai peluang bisnis nikel ke depan cukup menjanjikan menyusul tingginya permintaan bijih nikel di pasar domestik.
PT AKR Corporindo Tbk. menyuntik modal ke anak usahanya yaitu PT Anugerah Krida Retailindo (AKRIDA) senilai Rp28 miliar. Direktur AKR Corporindo Jimmy Tandyo mengatakan transaksi itu dilakukan pada 13 Juli 2021 dengan menandatangani akta peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama blak-blakan menjelaskan alasan perusahaan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Perusahaan juga memutuskan batal menggandeng investor asal Cina, Tsingshan Steel, yang sebelumnya disebut-sebut kesepakatannya bakal terealisasi dalam waktu dekat.