a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News Update
Harga 'Harta Karun' RI Meroket, Saham ANTM Dkk to The Moon
Saham-saham emiten tambang nikel kompak melesat di zona penguatan pada pagi ini, Jumat (28/5/2021). Penguatan ini terjadi seiring kenaikan harga nikel dalam sepekan terakhir.
Menko Luhut Sebut Indonesia Punya Baterai Listrik pada 2023
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yakin Indonesia memiliki cadangan nikel untuk menjadi pemain kunci di industri baterai listrik. Apalagi saat ini, fokus Indonesia melakukan hilirisasi agar mempunyai nilai tambah dibanding ekspor bahan mentah.
IMI Kembangkan Motor Listrik BS Elektrik, Komponen Lokal Capai 70%
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengatakan IMI telah mengembangkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik). Adapun 70% komponennya diproduksi di dalam negeri dengan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Biayai Tambang Emas Bumi Minerals Bidik Dana US 110 Juta dari Waran
Biayai Tambang Emas, Bumi Minerals Bidik Dana US$ 110 Juta dari Waran
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berharap bisa memperoleh dana sebesar US$ 100-110 juta dari hasil penerbitan waran pada Oktober tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai eksplorasi tambang emas dan tembaga di Gorontalo.
Aneka Gas Industri (AGII) akan suplai gas untuk proyek smelter PT Timah
PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) melalui anak usahanya PT Samator Gas Industri (SGI) telah menandatangani kontrak kerja sama berjangka waktu 12 tahun dengan PT Timah Tbk (TINS)
Keputusan Akhir Investasi 2 Smelter Baru Vale Mundur ke 2022
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menargetkan keputusan investasi akhir (Final Investment Decision/ FID) untuk kedua proyek smelter barunya akan dilakukan pada tahun depan atau 2022.
Huayou Cobalt Minat Bangun Smelter untuk Baterai di Indonesia Rp 30 T
Perusahaan asal Tiongkok, Zhejiang Huayou Cobalt Co tertarik untuk berinvestasi membangun smelter nikel dan kobalt di Indonesia senilai US$ 2,08 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Perusahaan ini akan bermitra dengan produsen baterai kendaraan listrik, juga asal Tiongkok, EVE Energy.