PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan industri smelter yang saat ini sedang tumbuh bisa mendongkrak konsumsi listrik, khususnya di wilayah regional Sulawesi.
Tri Safri Family (TSF), anak usaha Nice Nickel Indonesia (NNI) akan melakukan pengiriman lanjutan bijih nikel ke smelter Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melalui Jin Gili Internasional sebagai bagian dari kontrak penjualan bijih nikel berdasarkan harga acuan mineral yang ditetapkan Kementerian ESDM.
Kebijakan pemerintah melarang ekspor nikel berkadar rendah berdampak pada naiknya konsumsi listrik di wilayah Sulawesi. PLN menyebutkan kenaikannya mencapai hingga tiga kali lipat. Hal ini didorong oleh pabrik-pabrik pemurnian mineral atau smelter yang telah beroperasi.
Di tengah pembatasan mobilitas di dalam negeri untuk mencegah penularan Covid-19, Indonesia justru kedatangan ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok. RMereka datang untuk bekerja membangun smelter nikel di Sulawesi Tengah, untuk PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) dan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). Kementerian ESDM menyampaikan bahwa PT Gunbuster Nickel Industry telah menyetop masuknya TKA sejak 30 April 2021.
MIND ID optimistis pembangunan smelter PT Freeport Indonesia tetap bisa diselesaikan sesuai jadwal semula yakni pada 2023. Hal ini sekaligus menjawab usulan Freeport di awal pandemi yang meminta penundaan penyelesaian satu tahun dari jadwal tersebut
Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) feronikel (Feni) di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga saat ini masih belum beroperasi karena terkendala pasokan listrik
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menandatangani Perjanjian Pendahuluan atau Heads of Agreement (HoA) pengembangan bisnis pemurnian nikel bersama Alchemist Metal Industry Pte, Ltd. asal Singapura dan PT Gunbuster Nickel Industry pada 6 Mei 2021.