Ada 11 Smelter di Pangkalpinang, Tersisa Hanya Dua yang Masih Beroperasi
' />
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Lantaran kondisi keuangan dan berbagai regulasi perusahaan, dari total 11 smelter di Pangkalpinang, kini tersisa hanya dua yang masih beroperasi.
Imbas tutupnya smelter ini pun berpengaruh besar terhadap tenaga kerjanya.
Kabid Ketenagakerjaan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, mengatakan, ditahun 2018 sektor industri pengolahan ini memperkerjakan 1.371 orang.
Namun karena tidak lagi beroperasi sehingga berdampak merumahkan tenaga kerjanya.
Amrah menuturkan, dari ribuan pekerja sektor tersebut, masih tersisa 350 pekerja.
"Mereka harus lapor ke kami kalau sudah tidak beroperasi, karena menyangkut tenaga kerja yang berimbas dirumahkan," ucap Amrah, Rabu (26/2/2020).
Dia mengatakan, nonaktifnya smelter ini membuat banyaknya pekerja industri pengolahan timah tersebut mendatangi pihaknya untuk melaporkan permasalahan ketenagakerjaan.
Laporan yang diterima bidang ketenagakerjaan ini diantaranya terkait menuntut hak-hak pesangon yang tidak dibarengi dengan tutupnya perusahaan.
"Mereka menuntut hak sebagai pekerja atas penutupan perusahaan itu," pungkas Amrah.
Lanjutnya, permasalahan ketenagakerjaan ini selalu dilakukan penyelesaian, baik melalui mediasi di dinas hingga menyerahkan perkara ke pengadilan hubungan industrial.
Amrah menyebut, rata-rata permasalahan tersebut diselesaikan melalui mediasi di dinas, dengan menyimpulkan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Namun ada beberapa kasus yang harus diselesaikan dengan mediasi, tapi tidak menemukan titik terang sehingga dilanjutkan ke pengadilan. (bangkapos.com/irakurniati)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ada 11 Smelter di Pangkalpinang, Tersisa Hanya Dua yang Masih Beroperasi, https://bangka.tribunnews.com/2020/02/26/ada-11-smelter-di-pangkalpinang-tersisa-hanya-dua-yang-masih-beroperasi. Penulis: Ira Kurniati Editor: Hendra