Ada di Gresik, Smelter Tembaga Terbesar Sedunia Siap Beroperasi 2023
JawaPos.com – PT Freeport Indonesia (PT FI) mengebut persiapan konstruksi proyek fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) tambang di Gresik, Jawa Timur. Smelter yang beroperasi pada 2023 tersebut akan menjadi tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
SVP Corporate Secretary MIND ID Rendi A. Witular mengatakan, saat ini PT FI memadatkan tanah di lokasi pembangunan smelter.
“Itu dulu tanahnya rawa sehingga harus dipadatkan untuk mencegah risiko likuefaksi,” ujar Rendi saat berbincang dengan media di Jakarta Pusat pada Senin malam (28/10).
Dia menjelaskan, pemadatan tanah dilakukan agar posisi smelter tidak bergeser saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi. Setelah itu, konstruksi pembangunan dapat dilakukan pada kuartal kedua tahun depan.
PT FI juga menargetkan pada 2022 mulai ada bagian yang bisa beroperasi. Lalu, target operasional secara penuh pada 2023.
Smelter tersebut memiliki kapasitas pengolahan 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. “Produk hilirisasinya akan menjadi smelter tembaga terbesar di dunia,” katanya.
Tembaga tersebut bisa digunakan untuk produksi peralatan elektronik. “Tembaga yang di produk AC itu kami masih impor. Dengan ini, diharapkan ada industri yang mengambil tembaga kami untuk dibuatkan produk-produk seperti ini,” paparnya.
Selain itu, smelter tersebut akan menghasilkan emas 30–60 ton per tahun. Produksi emas itu akan mampu memenuhi konsumsi emas dalam negeri yang setiap tahun kebutuhannya hanya sekitar 10 ton.
“Mungkin di Asia Tenggara tidak ada smelter yang menghasilkan emas 30–60 ton per tahun. Sisanya diekspor,” kata Rendi.
Smelter PT FI yang dibangun di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik tersebut diperkirakan menelan dana USD 2,8 miliar. “Diharapkan dengan adanya holding, kami mendekatkan perusahaan-perusahaan dunia yang bergerak di sektor hilirisasi untuk masuk ke Indonesia dan membangun pabrik di sini. Sebab, bahan bakunya semua ada di sini,” urainya.
Selama ini Indonesia hanya mengekspor mineral secara mentah, lalu perusahaan pengolahan mineral di luar negeri yang menikmati nilai tambah dari hilirisasi tersebut.
MIND ID merupakan brand baru dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Bukan hanya PT Freeport Indonesia, sebagai induk dari holding BUMN pertambangan, MIND ID juga membawahi sejumlah perusahaan pelat merah.
Sebelummya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, pemerintah berusaha mencari cara agar pembangunan smelter Freeport bisa dipercepat. Pihaknya berharap line pertama bisa berproduksi pada 2022. Salah satu caranya adalah dukungan antar kementerian, terutama untuk analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
“Itu yang kami sinkronkan agar izin lingkungan bisa dikeluarkan KLHK lebih cepat,” terangnya.