News
Adidaya Tangguh Diminta Bangun Smelter di Taliabu
KORIDORZINE.COM, BOBONG-Bupati Pulau Taliabu, Maluku Utara, Aliong Mus meminta agar PT Adidaya Tangguh (ADT) membangun smelter di Pulau Taliabu sebagai daerah penghasil. Apalagi ADT akan mengolah biji besi di Pulau Taliabu selama 40 tahun dengan cadangan selama 60 tahun. “Saya kira memenuhi syarat untuk membangun smelter di Pulau Taliabu,” katanya.
Dengan membangun smelter, maka hasilnya dapat diolah di daerah penghasil. “Jangan kita bawa-bawa hasil kita ke daerah lain, padahal kita sendiri juga punya. Biji besi di Taliabu merupakan salah satu potensi tambang terbaik di Indonesia,” ujar Aliong Mus dihadapan Pimpinan ADT, Jumat pecan lalu.
Dikatakan, saat ini perusahaan tinggal mengurus ijin ekspor, jika pengumpulan dokumen yang diperlukan di Minerba Jakarta sudah rampung, ditargetkan Agustus ini sudah bisa diterbitkn ijin eksport sehingga September sudah bisa di eksport.
Sementara menurut kepala Tehnik Tambang, Ari Hestono, eksport yang akan dilakukan lebih banyak dari pemuatan perdana ini, sebab target pemuatan saat eksport satu kapal sekitar 50.000 ton atau sekitar 7 kali lipat. ‘Informasi kita dari luar ada 5 kapal udah setuju, ini kabar baik kita semua tinggal tunggu ijin eksport. Mudah-mudahan pengiriman dari produk kita bisa bermanfaat khususnya warga Pulau taliabu,’’ ujar, Ari Hestono. (nan)
Dengan membangun smelter, maka hasilnya dapat diolah di daerah penghasil. “Jangan kita bawa-bawa hasil kita ke daerah lain, padahal kita sendiri juga punya. Biji besi di Taliabu merupakan salah satu potensi tambang terbaik di Indonesia,” ujar Aliong Mus dihadapan Pimpinan ADT, Jumat pecan lalu.
Dikatakan, saat ini perusahaan tinggal mengurus ijin ekspor, jika pengumpulan dokumen yang diperlukan di Minerba Jakarta sudah rampung, ditargetkan Agustus ini sudah bisa diterbitkn ijin eksport sehingga September sudah bisa di eksport.
Sementara menurut kepala Tehnik Tambang, Ari Hestono, eksport yang akan dilakukan lebih banyak dari pemuatan perdana ini, sebab target pemuatan saat eksport satu kapal sekitar 50.000 ton atau sekitar 7 kali lipat. ‘Informasi kita dari luar ada 5 kapal udah setuju, ini kabar baik kita semua tinggal tunggu ijin eksport. Mudah-mudahan pengiriman dari produk kita bisa bermanfaat khususnya warga Pulau taliabu,’’ ujar, Ari Hestono. (nan)
