a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Aneka Tambang (ANTM) danai smelter dari hasil divestasi

Aneka Tambang (ANTM) danai smelter dari hasil divestasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian logam (smelter) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua. Emiten pelat merah ini mulai menyusun strategi pendanaan.

Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM, menjelaskan, perusahaan tengah mencari mitra untuk menggarap proyek senilai US$ 1 miliar itu. Nanti, ANTM bersama mitranya itu bakal membentuk dua perusahaan.


Perusahaan pertama bakal menjadi induk yang menguasai tambang nikel (upstream). Sedangkan, perusahaan kedua menjadi operator smelter (downstream).

Setelah menemukan mitra, ANTM akan mendivestasi sebagian saham di perusahaan upstream ke mitra. Dari situ, ANTM bakal menerima cash yang akan dijadikan pendanaan sekaligus equity participation proyek smelter. "Jadi, kami tidak perlu lagi melakukan fund raising," ujar Arie belum lama ini. Kalau pun butuh pendanaan, itu hanya opsi dan bakal menggunakan skema project financing.

Namun, Arie belum bersedia mengungkapkan porsi dan nilai divestasi tersebut. "Yang jelas, kami tetap akan menjadi mayoritas," imbuh dia.

Saat ini, ANTM tengah menanti term offer satu dari tiga calon mitra, yang ditargetkan terlaksana paling lambat bulan depan. Dua calon mitra adalah perusahaan China dan satu lagi asal Filipina.

Calon mitra dari China punya keunggulan teknologi dan pasar. Tapi, pemerintah China saat ini sangat ketat dengan perusahaan yang ingin membawa investasinya ke luar negeri. Prosesnya bahkan bisa memakan waktu tiga hingga enam bulan. "Jadi, kalaupun deal Oktober, butuh setidaknya tiga bulan untuk merealisasikan proyek," jelas Arie.

Tapi, bukan berarti salah satu dari dua perusahaan China itu yang pasti jadi mitra ANTM. Calon mitra asal Filipina juga punya teknologi yang bagus, karena bekerja sama dengan perusahaan China. Jadi, bisa dibilang, posisi ketiganya sama kuat.

Yang jelas, nanti ANTM dan mitranya bakal merealisasikan proyek dengan spesifikasi produksi 40.000 ton nikel dan 500.000 ton stainless steel.