a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Antam Buka-bukaan Soal Rencana Pabrik Baterai Listrik RI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bakal terlibat dalam proyek electric vehicle (EV) Battery Indonesia bersama dengan dua perusahaan pelat merah lainnya. Rencananya dalam proyek tersebut, Antam akan mengambil bagian sebagai penambang dan pengolahan nikel sulfat.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan untuk melaksanakan rencana tersebut, saat ini perusahaan dengan induk usahanya PT Inalum (Persero) atau MIND ID tengah melakukan studi kelayakan pelaksanaan proyek ini.

"Antam berencana akan mengambil peran dalam penambangan serta pengolahan nikel sulfat. Saat ini, ANTAM bersama MIND ID sedang melakukan kajian secara komprehensif terkait studi kelayakan," kata Kunto kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/10/2020).

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bakal terlibat dalam proyek electric vehicle (EV) Battery Indonesia bersama dengan dua perusahaan pelat merah lainnya. Rencananya dalam proyek tersebut, Antam akan mengambil bagian sebagai penambang dan pengolahan nikel sulfat.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan untuk melaksanakan rencana tersebut, saat ini perusahaan dengan induk usahanya PT Inalum (Persero) atau MIND ID tengah melakukan studi kelayakan pelaksanaan proyek ini.

"Antam berencana akan mengambil peran dalam penambangan serta pengolahan nikel sulfat. Saat ini, ANTAM bersama MIND ID sedang melakukan kajian secara komprehensif terkait studi kelayakan," kata Kunto kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/10/2020).

Baca: Dahsyat Nih! RI Bisa Jadi Raja Baterai Mobil Listrik Dunia

Menurut dia, Antam selalu membuka kesempatan untuk melakukan pengembangan portofolio komoditas, baik secara organik maupun anorganik.

Adapun saat ini bersama dengan MIND ID, Antam juga tengah melakukan diskusi dengan calon-calon mitra strategis yang akan ikut terlibat dalam proyek ini. Mitra ini berasal dari dalam dan luar negeri.

Kunto menambahkan, Antam sudah berpengalaman lebih dari 52 tahun dalam mengelola komoditas tambang, khususnya hilirisasi nikel dan sudah memiliki portfolio sumber daya nikel yang solid. Sejak tahun 1976, ANTAM telah mengoperasikan smelter pengolahan nikel menjadi feronikel yang merupakan bahan baku stainless steel di Sulawesi Tenggara.

Saat ini, lanjut Kunto, Antam sedang menyelesaikan pembangunan pabrik feronikel di Maluku Utara yang akan memperkuat total kapasitas produksi feronikel Perusahaan menjadi 40.500 TNi.

"Antam selalu berupaya memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka peningkatan nilai tambah komoditas mineral yang di kelola," katanya.

Mengingat rencana pengembangan baterai nasional ini bersifat strategis dan memiliki demand yang tinggi, baik di dalam negeri dan luar negeri, kesempatan ini menjadi prospek yang baik bagi Antam sebagai bagian dari Holding Industri Pertambangan MIND ID untuk memperkuat portofolio komoditas nikel Perusahaan. Terlebih dengan komposisi anggota MIND ID saat ini, membuka kesempatan sinergi pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi.




Antam juga akan terus berfokus pada ekspansi pengolahan mineral bersifat hilir, perluasan basis cadangan dan sumber daya, menjalin kemitraan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang ada, menurunkan lebih lanjut cash cost dan meningkatkan daya saing biaya, serta peningkatan kinerja bisnis inti untuk meningkatkan revenue Perusahaan.

Seperti diketahui, ada dua produsen baterai kendaraan listrik terbesar dunia yang menyatakan minat untuk berinvestasi di proyek pabrik baterai di Indonesia, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan.

Kemudian, Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya juga tengah melakukan pembicaraan dengan calon investor asal Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Menteri BUMN

kendaraan listrik sejak awal tahun dan diketuai oleh Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahjana Wirakusumah.

Proyek EV Battery di Indonesia ini diperkirakan akan bernilai sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 296 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$).