News
Antam Bukukan Penjualan Rp 24,3 Triliun, Laba Bersih Turun 11%
' />JAKARTA, investor.id — PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam membukukan penjualan bersih sebesar Rp 24,35 triliun pada kuartal III-2019, meningkat 23% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 19,95 triliun. Meskipun demikian, laba bersih justru turun 11% dari Rp 631,13 miliar menjadi Rp 561,19 miliar.
Penurunan laba bersih akibat naiknya beban pokok perusahaan sebesar 29,87% menjadi Rp 20,8 triliun. Pembelian logam mulia menjadi salah satu pemicu utama naiknya beban pokok. Hingga kuartal ketiga tahun ini, Antam mengeluarkan Rp 16,24 triliun untuk pembelian logam mulia, naik 22,99% dibanding periode sama tahun lalu, Rp 13,21 triliun.
Akibatnya, laba kotor perseroan pun turun 5% menjadi Rp 3,73 triliun dari sebelumnya Rp 3,93 triliun. Sementara itu, pencapaian Earning Before Interset, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tumbuh 5% menjadi Rp 2,27 triliun pada kuartal III-2019, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,14 triliun.
“Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perseroan, berkontribusi sebesar Rp 17,03 triliun atau 69% dari total penjualan bersih September 2019,” ungkap manajemen Antam dalam keterangan resmi, Minggu (27/10). Pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam pada kuartal III-2019 tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Sejalan dengan capaian volume produksi, penjualan feronikel pada September 2019 memperoleh 19.703 TNi atau naik sebesar 3% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 19.149 TNi. “Penjualan feronikel di kuartal III-2019 merupakan kontirbutor terbesar kedua dari total penjualan bersih perseroan, dengan nilai penjualan sebesar Rp 3,61 triliun atau 15% dari penjualan bersih September 2019,” ujar manajemen. Sedangkan komoditas emas pada kuartal III-2019, untuk total volume produksi emas tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 1.485 kg (47.743 troy oz.).
Tingkat volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 26.712 kg (858.810 troy oz.) tumbuh sebesar 19% dibandingkan kuartal III-2018 yang mencapai 22.388 kg (719.790 troy oz.). “Peningkatan capaian penjualan Antam sejalan dengan upaya perseroan untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas perseroan baik domestik dan ekspor,” jelas manajemen. Adapun volume produksi bijih nikel pada kuartal III-2019 tercatat sebesar 7,40 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 14% dibandingkan kuartal III-2018 yang memperoleh 6,49 juta wmt.
Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat 5,50 juta wmt, atau naik 34% dibandingkan dengan volume penjualan kuartal III-2018 yakni 4,11 juta wmt. Antam mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada September 2019 sebesar Rp 2,49 triliun tumbuh 31% Year on Year (YoY). Komoditas bauksit juga memberikan kontribusi positif pada kuartal III-2019 dengan capaian produksi 1,10 juta wmt, meningkat 40% YoY dengan volume penjualan bauksit menapai 1,16 juta wmt atau naik sebesar 68% YoY.
“Kami mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp 475 miliar, tumbuh 36% YoY,” tulis perseroan. Kinerja Saham Hingga periode September 2019, harga penutupan saham perseroan yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 975 per saham, tumbuh 15% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp 845 per saham.
Kinerja positif saham perseroan sepanjang Januari-September 2019 dapat dilihat dari rata-rata volume perdagangan saham Antam harian yang mencapai 107,62 juta saham, tumbuh 36% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 79,16 juta saham. “Rata-rata nilai nilai transaksi harian pada kuartal III-2019 sebesar Rp 102,95 milair, tumbuh 52% dibandingkan kuartal III-2018 sebesar Rp 67,84 miliar,” tandas manajemen Antam. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Antam Bukukan Penjualan Rp 24,3 Triliun, Laba Bersih Turun 11%"
Penulis: Nabil Al Faruq
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/antam-bukukan-penjualan-rp-243-triliun-laba-bersih-turun-11
Penurunan laba bersih akibat naiknya beban pokok perusahaan sebesar 29,87% menjadi Rp 20,8 triliun. Pembelian logam mulia menjadi salah satu pemicu utama naiknya beban pokok. Hingga kuartal ketiga tahun ini, Antam mengeluarkan Rp 16,24 triliun untuk pembelian logam mulia, naik 22,99% dibanding periode sama tahun lalu, Rp 13,21 triliun.
Akibatnya, laba kotor perseroan pun turun 5% menjadi Rp 3,73 triliun dari sebelumnya Rp 3,93 triliun. Sementara itu, pencapaian Earning Before Interset, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tumbuh 5% menjadi Rp 2,27 triliun pada kuartal III-2019, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,14 triliun.
“Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perseroan, berkontribusi sebesar Rp 17,03 triliun atau 69% dari total penjualan bersih September 2019,” ungkap manajemen Antam dalam keterangan resmi, Minggu (27/10). Pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam pada kuartal III-2019 tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Sejalan dengan capaian volume produksi, penjualan feronikel pada September 2019 memperoleh 19.703 TNi atau naik sebesar 3% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 19.149 TNi. “Penjualan feronikel di kuartal III-2019 merupakan kontirbutor terbesar kedua dari total penjualan bersih perseroan, dengan nilai penjualan sebesar Rp 3,61 triliun atau 15% dari penjualan bersih September 2019,” ujar manajemen. Sedangkan komoditas emas pada kuartal III-2019, untuk total volume produksi emas tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 1.485 kg (47.743 troy oz.).
Tingkat volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 26.712 kg (858.810 troy oz.) tumbuh sebesar 19% dibandingkan kuartal III-2018 yang mencapai 22.388 kg (719.790 troy oz.). “Peningkatan capaian penjualan Antam sejalan dengan upaya perseroan untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas perseroan baik domestik dan ekspor,” jelas manajemen. Adapun volume produksi bijih nikel pada kuartal III-2019 tercatat sebesar 7,40 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 14% dibandingkan kuartal III-2018 yang memperoleh 6,49 juta wmt.
Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat 5,50 juta wmt, atau naik 34% dibandingkan dengan volume penjualan kuartal III-2018 yakni 4,11 juta wmt. Antam mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada September 2019 sebesar Rp 2,49 triliun tumbuh 31% Year on Year (YoY). Komoditas bauksit juga memberikan kontribusi positif pada kuartal III-2019 dengan capaian produksi 1,10 juta wmt, meningkat 40% YoY dengan volume penjualan bauksit menapai 1,16 juta wmt atau naik sebesar 68% YoY.
“Kami mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp 475 miliar, tumbuh 36% YoY,” tulis perseroan. Kinerja Saham Hingga periode September 2019, harga penutupan saham perseroan yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 975 per saham, tumbuh 15% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp 845 per saham.
Kinerja positif saham perseroan sepanjang Januari-September 2019 dapat dilihat dari rata-rata volume perdagangan saham Antam harian yang mencapai 107,62 juta saham, tumbuh 36% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 79,16 juta saham. “Rata-rata nilai nilai transaksi harian pada kuartal III-2019 sebesar Rp 102,95 milair, tumbuh 52% dibandingkan kuartal III-2018 sebesar Rp 67,84 miliar,” tandas manajemen Antam. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Antam Bukukan Penjualan Rp 24,3 Triliun, Laba Bersih Turun 11%"
Penulis: Nabil Al Faruq
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/antam-bukukan-penjualan-rp-243-triliun-laba-bersih-turun-11
