a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Antam Fokus Hilirisasi Produk Feronikel dan Aluminium

Antam Fokus Hilirisasi Produk Feronikel dan Aluminium
Jakarta: PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (ANTM) berkomitmen untuk tumbuh melalui pelaksanaan dan percepatan proyek-proyek pengembangan serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan sumber daya mineral yang dimiliki. Upaya ini dilakukan dengan hilirisasi yang dilakukan perusahaan pada tahun ini.

"Perusahaan senantiasa mendukung pengembangan bisnis hilir guna meningkatkan nilai tambah komoditas tambang perusahaan," kata Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo usai RUPST di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis, 12 April 2018.

Dirinya menambahkan, hilirisasi oleh Antam sudah dilakukan sejak pembangunan pabrik pengolahan feronikel bernama FeNi 1 pada 1974. Untuk meningkatkan kapasitas, Antam kemudian membangun pabrik FeNi 2 pada 1995 dan FeNi 3 pada 2007.

Saat ini Perusahaan sedang melaksanakan proyek pembangunan pabrik feronikel halmahera timur atau P3FH dengan kemajuan konstruksi mencapai 38 persen. P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500 sampai 43.500 ton nikel dalam feronikel.

Selain itu, Antam juga masih berfokus pada rencana pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sebagai bentuk implementasi sinergi dalam Holding Industri Pertambangan.

"SGAR yang merupakan bahan baku pabrik aluminium, akan memiliki kapasitas produksi sebesar satu juta ton alumina per tahun untuk tahap 1. Sejalan dengan Antam memiliki cadangan Bauksit yang signifikan, maka menjadikan proyek SGAR ini strategis bagi kedua Perusahaan," jelas dia.

Pada 2018, Antam menetapkan target kenaikan produksi dan penjualan semua komoditas. Untuk feronikel, ditargetkan volume produksi sebesar 26 ribu TNi, meningkat 19 persen. Untuk komoditas emas, kenaikan penjualan emas ditargetkan menjadi 24 ribu kg, naik sekitar 81 persen dibandingkan capaian penjualan emas 2017 sebesar 13.202 kg.