Antam Jadi Pilihan Teratas, Target Harga Saham Direvisi Naik
JAKARTA, investor.id - Tren kenaikan harga emas hingga akhir tahun ini seiring perlambatan pemulihan ekonomi global akan berdampak positif terhadap PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam. Sedangkan penambahan jumlah smelter di dalam negeri bakal mendorong peningkatan volume penjualan bijih nikel perseroan ke depan. Adapun rata-rata harga emas cenderung bertahan pada level US$ 1.850 per troy ounce. Hal itu mendorong Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi naik target kinerja keuangan Antam sepanjang tahun ini.
Perusahaan efek tersebut juga memberikan pandangan positif terhadap bisnis nikel Antam. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengungkapkan, meskipun data pengangguran di Amerika Serikat (AS) per Agustus 2020 turun, Gubernur The Fed Jerome Powell menyebutkan bahwa pemulihan ekonomi AS akibat pandemi Covid-19 masih membutuhkan jalan panjang.
Hal itu memperbesar kemungkinan tetap rendahnya suku bunga acuan The Fed dalam waktu yang lama. Sentimen tersebut bisa menguntungkan pergerakan harga emas. Sebab itu, perkiraan pemulihan ekonomi AS yang berjalan lambat dan membutuhkan waktu lama mendorong Mirae Asset Sekuritas merevisi naik asumsi harga emas tahun ini menjadi US$ 1.850 per troy ounce. Sedangkan tahun depan direvisi menjadi US$ 1.800 per troy ounce. harga jual nikel, meskipun produksi nickel pig iron (NPI) Indonesia cenderung turun, namun produksi feronikel diproyeksi bertumbuh. Peningkatan tersebut sejalan dengan penambahan delapan smelter baru tahun lalu. Emas Antam.
“Penambahan itu tentu bisa menopang penguatan permintaan bijih nikel yang secara langsung menjadi katalis positif terhadap Antam sebagai produsen bijih nikel terbesar di Indonesia,” tulis Andy dalam riset terbaru. Peningkatan permintaan bijih nikel diprediksi berlanjut seiring dengan target Pemerintah Indonesia dalam jangka panjang terkait pengembangan sebanyak 52 smelter hingga 2024. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan penambahan setidaknya 29 smelter.
Sementara itu, tren kenaikan harga emas mendorong Mirae merevisi naik target laba bersih Antam menjadi Rp 249 miliar tahun ini dibandingkan perkiraan sebelumnya Rp 208 miliar. Target pendapatan juga dinaikkan dari Rp 25,35 triliun menjadi Rp 28,57 triliun. Sedangkan proyeksi harga jual emas global tahun ini direvisi dari US$ 1.700 per troy ounce menjadi US$ 1.850 per troy ounce. Begitu juga dengan target pendapatan Antam tahun 2021 direvisi naik dari Rp 28,73 triliun menjadi Rp 32,22 triliun. Perkiraan laba bersih juga dinaikkan dari Rp 310 miliar menjadi Rp 386 miliar. Sedangkan prediksi harga emas globa dinaikkan dari US$ 1.750 per troy ounce menjadi US$ 1.800 per troy ounce.
Dengan berbagai faktor tersebut, Mirae Asset Sekuritas menaikkan target harga saham ANTM dari Rp 655 menjadi Rp 960. ANTM menjadi pilihan teratas untuk sektor ini, karena didukung oleh diversifikasi dan besarnya cadangan nikel perseroan. emas ANtam Sementara itu, analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Meilki Darmawan dalam risetnya mengungkapkan analisis berbeda. Menurut dia, Antam akan menghadapi tantangan berat tahun ini, meskipun harga emas cenderung meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Dampak pandemic Covid-19 masih menjadi hambatan besar bagi kinerja keuangan perseroan tahun ini. Peningkatan beban keuangan juga disinyalir mempersulit Antam untuk menaikkan keuntungan sepanjang tahun ini. Meski demikian, penjualan komoditas emas diharapkan menjadi penopang kinerja keuangan, seiring dengan kenaikan harga jual dan penurunan biaya eksplorasi. NH Korindo Sekuritas merevisi turun target kinerja keuangan Antam tahun ini. Revisi itu sejalan dengan pemangkasan target produksi dan penjualan komoditas tambang Antam tahun ini. Penjualan emas perseroan dipangkas dari semula 20.874 kilogram (kg) menjadi 19.888 kg.
Begitu juga dengan penjualan feronikel dipangkas dari 27.917 Tni menjadi 26.588 Tni. Sedangkan proyeksi rata-rata harga jual emas tahun ini diharapkan meningkat menjadi Rp 991 juta per kg dan feronikel mencapai Rp 165 juta per Tni. Adapun target laba bersih Antam tahun ini direvisi turun dari Rp 889 miliar menjadi Rp 16 miliar dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp 194 miliar. Sedangkan perkiraan pendapatan direvisi turun dari Rp 36,45 triliun menjadi Rp 25,03 triliun dibandingkan pencapaian tahun 2019 senilai Rp 32,71 triliun.
Namun, NH Korindo Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga Rp 850. Target harga tersebut merefleksikan tren peningkatan harga emas, ekspansi pasar perseroan ke Eropa, dan pembangunan industri hilir yang diharapkan meningkatkan nilai produk perseroan.
Target harga tersebut juga mencerminkan perkiraan EV/ EBITDA Antam sebesar 17,8 kali dibandingkan harga sekarang yang baru mencerminkan EV/EBITDA sekitar 15,7 kali. Petugas menunjukkan emas batangan di galeri 24 penjualan Logam Mulia di Jakarta. Foto: SP/Ruht Semiono Sebelumnya, Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID) Orias Petrus Moedak mengatakan, MIND ID bersiap mendelegasikan pengelolaan tambang emas Blok Wabu di Papua kepada Antam. Kerja sama tahap awal dengan pemerintah setempat akan dieksekusi dalam waktu dekat.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat telah menyerahkan pengelolaan Blok Wabu kepada MIND ID. Sebagai bentuk tindak lanjut, pihaknya menyerahkan tugas ini kepada Antam, anak usaha MIND ID. Kemudian, MIND ID bersama pemerintah daerah akan meresmikan kerja sama tahap awal. “Ada surat dari gubernur untuk menyerahkan tambang emas kepada MIND ID. Karena yang ahli di bidang emas itu adalah Antam, maka kami serahkan ke Antam untuk ditindaklanjuti,” jelas dia.
Blok Wabu merupakan hasil pengembalian PT Freeport Indonesia kepada pemerintah yang dilakukan pada 2015. Ketika itu, Freeport sepakat mengurangi wilayah kerjanya menjadi 90.360 hektare (ha) dari semula 212.950 ha. Pengecilan wilayah kerja bertujuan untuk mencapai kesepakatan bagi Freeport untuk meraih kelanjutan operasi berupa izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Saat proses pengembalian, Freeport pernah menyatakan, Blok Wabu memiliki potensi hingga sekitar 4,3 juta ore dengan kualitas emas yang cukup bagus yakni 2,47 gram per ton.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Antam Jadi Pilihan Teratas, Target Harga Saham Direvisi Naik"