KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tengah mencari mitra untuk proyek pembangunan fasilitas pemurnian mineral mental (smelter). Saat ini, Antam menggelar beauty contest untuk proyek smelter nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua.
Smelter itu akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halmahera Timur (Haltim). Sebelumnya KONTAN memberitakan, Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo memproyeksikan hasil beauty contest akan diumumkan pada Agustus tahun ini.
Namun, saat dikonfirmasi, Arie menyebutkan, target itu meleset. Dia bilang, sebelumnya ada empat perusahaan yang mengajukan diri. Perinciannya, tiga perusahaan dari China dan satu dari Filipina.
Dalam perkembangan terkini, tinggal tiga perusahaan yang lolos fase berikutnya, yakni dua dari China dan satu dari Filipina. "Sekarang masuk fase due diligence September ini dan akan memberikan firm offer setelah due deal yang akan memakan waktu kurang lebih satu bulan," terang dia ke KONTAN, Minggu (2/9).
Dalam beauty contest ini, calon mitra strategis Antam harus memenuhi sejumlah kriteria. Antara lain sudah punya market share atas produknya, berpengalaman dan menguasai teknologi, serta kemampuan financing.
Meski tak mengungkapkan secara detail, Arie menyebut, alasan pengumuman beauty contest ini tak selesai bulan Agustus karena ada sejumlah proses yang memerlukan waktu tambahan. "Ternyata ada proses yang memerlukan tambahan waktu dan kami melibatkan konsultan dalam beauty contest ini," kata dia.
Soal porsi pembagian dana patungan, Arie belum merinci. Namun dia menyebutkan untuk upstream, Antam akan menjadi mayoritas. Sedangkan di downstream awalnya mayoritas ada di tangan investor dan dalam waktu tertentu, antara 5-10 tahun, Antam akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Adapun biaya pengembangan hilirisasi ini membutuhkan investasi hingga S$ 1 miliar dengan kapasitas smelter 400.000 hingga 500.000 ton nikel per tahun. Pulau Gag memiliki sumber cadangan nikel ore mencapai 391 juta ton.
Secara umum, tahun ini Antam menargetkan produksi 900.000 ton nikel ore. Arie mengungkapkan, per Agustus, produksinya sudah mencapai 460.000 ton.
Antam optimistis bisa mencapai target produksi hingga akhir tahun nanti. "Selama Agustus tahun ini tercapai sekitar 100.000 ton. Sementara produksi hingga akhir Agustus mencapai 460.000 ton. Insya Allahtarget bisa tercapai karena pada awal-awal tahun ini produksinya memang masih kecil," ungkap Arie