Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan laba US$ 1,2 juta sepanjang 2019, setelah tahun sebelumnya mencatatkan rugi US$ 103,44 juta. Kenaikan laba bersih ini didukung oleh penjualan yang melesat 277,37% atau senilai US$ 4,46 juta dibandingkan 2018 senilai US$ 1,18 juta.
"Tahun 2019 diwarnai oleh pembangunan yang cukup besar di lokasi tambang Poboya, Palu. Kami juga telah menyelesaikan konstruksi atau fasilitas produksi dengan kapasitas pemrosesan sebesar 500 ton bijih per hari," kata Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata dalam siaran resminya, Selasa (07/04/2020).
Perusahaan juga telah berhasil menyelesaikan uji coba produksi atas dore bullion atau batangan logam yang belum murni karena masih mengandung emas, perak, dan mineral lain pada kuartal I-2020. Fasilitas produksi di Poboya telah memproduksi 10 kilogram dore bullion sepanjang kuartal I-2020.
Hasil dari produksi ini kemudian dikirim ke fasilitas smelter logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Fasilitas produksi di Poboya tersebut memiliki kapasitas pemrosesan sebesar 500 ton bijih per hari.
Baca: Bumi Resources Bukukan Laba US$ 6,34 Juta di 2019
"Setelah penyelesaian konstruksi fasilitas produksi tersebut, BRMS berencana untuk membangun fasilitas kedua dengan kapasitas sebesar 4.000 ton bijih per hari," katanya.
Adapun biaya pembangunan fasilitas produksi tersebut sebagian didanai oleh pinjaman dari pihak ketiga. Lokasi tambang emas di Poboya, Palu (Sulawesi Tengah) saat ini dioperasikan oleh anak perusahaan BRMS yakni PT Citra Palu Minerals.