a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Bangun Smelter Akhir 2017, Medco Berharap Newmont Masih Bisa Ekspor

Setelah mengakuisisi Newmont Nusa Tenggara, PT Medco Energi Internasional Tbk. menyatakan komitmennya untuk membangun smelter pada akhir tahun 2017. Dengan komitmen ini Medco berharap Newmont yang telah berganti nama menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara masih bisa mengekspor mineral mentah tahun depan.

Presiden Direktur Medco Hilmi Panigoro mengatakan pihaknya masih terus berkonsultasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai peluang ekspor tersebut. Hingga saat ini dia belum mendapat kepastian apakah pemerintah bisa memberikan persetujuan ekspor atau tidak.

“Pembangunan smelter akan berjalan sesuai jadwal, tentunya ekspor bisa dilakukan,” kata Hilmi di CEO Forum, Jakarta, Kamis (24/11).

Seperti diketahui, pemerintah akan memberlakukan larangan ekspor mineral tanpa adanya pemurnian terlebih dulu pada 11 Januari 2017. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 tahun 2014 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral dalam negeri.

Aturan ini merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2014 dan UU Nomor 4 tahun 2009. Dalam UU Nomor 4 tahun 2009 khususnya pasal 170 UU Nomor 4/2009, sebenarnya disebutkan pemegang kontrak karya yang sudah berproduksi, wajib melakukan pemurnian selambat-lambatnya lima tahun sejak aturan tersebut.

Saat ini pemerintah mewacanakan untuk kembali merelaksasi ketentuan ekspor mineral, karena banyak smelter yang belum bisa selesai dibangun tahun depan. Rencananya komoditas mineral mentah yang mendapat relaksasi ekspor hanya konsentrat tembaga, seperti yang diproduksi Freeport dan Amman Mineral.

(Baca: Relaksasi Pertambangan, Pemerintah Hanya Buka Ekspor Bijih Tembaga)

Hilmi memastikan pembangunan smelter ini akan tetap berjalan pada akhir 2017, meski tanpa partisipasi dari PT Freeport Indonesia. Sebelumnya Newmont memang telah berencana membangun smelter atau fasilitas pemurnian dan pengolahan tembaga bersama Freeport.

“Kami pikir dengan atau tanpa mereka (Freeport) pembangunan smelter kami tetap bisa jalan,” ujarnya.

Mengenai berapa besar kapasitas produksinya, Hilmi mengatakan pihaknya masih melakukan kajian. Studi ini juga mencakup seperti apa teknologi yang akan digunakan, serta di mana lokasi pembangunan smelter tersebut dan berapa besar biayanya.

Selama masa studi pembangunan smelter ini, Medco juga akan memastikan kegiatan pertambangan masih terus dilakukan dan tetap produktif. Saat ini Amman Mineral masih melakukan kegiatan pertambangan keenam di Batu Hijau, Nusa Tenggara Timur. Penambangan ini akan selesai dalam dua tahun lagi. Saat ini Amman masih melakukan kajian untuk penambangan ketujuh.