News
Bangun Smelter, Freeport Sewa Lahan di Gresik 5 Tahun
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) diketahui telah menyewa lahan di Gresik selama lima tahun untuk membangun fasilitas pemurnian atau smelter. Perjanjian sewa ini dilakukan dengan pihak Kawasan JIPE, Gresik.
"Mereka progresnya luar biasa dan kami sudah awasi bahwa untuk preparasi tanah, mereka pun sudah sewa lahan pun sudah langsung 5 tahun di sana. Kalau dulu kan cuma setahun dibayarnya, sekarang ini langsung dibayar lima tahun. Jadi, keseriusannya sudah luar biasa," ujar Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Yunus Saefulhak ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut, ia menilai, Freeport telah bergeral cepat untuk memulai pembangunan smelter tersebut.
"Persiapan lahan itu kan sudah hampir selesai juga, salah satunya adalah menghilangkan air atau menghilangkan lumpur itu yang di bawah, di rawa-rawa itu hilang, dengan teknologi yang sekarang kan bisa. Terus kemudian dilakukan pemboran untuk uji geo tech, supaya kestabilannya itu tetap terjaga," pungkas Yunus.
Sebelumnya, progres pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia hingga Februari 2019 tercatat baru mencapai 3,86% dari rencana (kurva S) yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Pembangunan smelter ini diperkirakan selesai pada 2022 mendatang.
"Kemajuan pembangunan smelter PTFI sampai Februari mencapai 3,86%, hampir 100% dari rencana yang disampaikan kepada pemerintah, diharapkan pada akhir tahun 2022 pembangunan smelter sudah selesai, sudah keluar asapnya-lah," ujar Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, seperti dikutip melalui keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (6/5/2019).
Tony menuturkan, saat ini, lahan untuk membangun smelter sudah siap, tinggal dilakukan pemadatan. Selain itu, pemancangan paku bumi (piling) di lahan inti dengan luasan sekitar 35 hektare juga akan dikerjakan secara pararel dengan proses pemadatan, sambil menunggu kesiapan lahan yang lain.
Smelter Freeport Indonesia yang akan dibangun di Gresik, Jawa Timur ini akan mengelola 2 juta ton konsentrat. (gus/gus)
"Mereka progresnya luar biasa dan kami sudah awasi bahwa untuk preparasi tanah, mereka pun sudah sewa lahan pun sudah langsung 5 tahun di sana. Kalau dulu kan cuma setahun dibayarnya, sekarang ini langsung dibayar lima tahun. Jadi, keseriusannya sudah luar biasa," ujar Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Yunus Saefulhak ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut, ia menilai, Freeport telah bergeral cepat untuk memulai pembangunan smelter tersebut.
"Persiapan lahan itu kan sudah hampir selesai juga, salah satunya adalah menghilangkan air atau menghilangkan lumpur itu yang di bawah, di rawa-rawa itu hilang, dengan teknologi yang sekarang kan bisa. Terus kemudian dilakukan pemboran untuk uji geo tech, supaya kestabilannya itu tetap terjaga," pungkas Yunus.
Sebelumnya, progres pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia hingga Februari 2019 tercatat baru mencapai 3,86% dari rencana (kurva S) yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Pembangunan smelter ini diperkirakan selesai pada 2022 mendatang.
"Kemajuan pembangunan smelter PTFI sampai Februari mencapai 3,86%, hampir 100% dari rencana yang disampaikan kepada pemerintah, diharapkan pada akhir tahun 2022 pembangunan smelter sudah selesai, sudah keluar asapnya-lah," ujar Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, seperti dikutip melalui keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (6/5/2019).
Tony menuturkan, saat ini, lahan untuk membangun smelter sudah siap, tinggal dilakukan pemadatan. Selain itu, pemancangan paku bumi (piling) di lahan inti dengan luasan sekitar 35 hektare juga akan dikerjakan secara pararel dengan proses pemadatan, sambil menunggu kesiapan lahan yang lain.
Smelter Freeport Indonesia yang akan dibangun di Gresik, Jawa Timur ini akan mengelola 2 juta ton konsentrat. (gus/gus)
