Bangun Smelter di Kalimantan Utara, Inalum Butuh Pasokan Listrik
MEDAN - PT Inalum (Persero) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) bekerjasama dalam rencana pembangunan smelter baru di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning Kabupaten Bulungan, Kaltara.
Dalam kerjasama itu, kedua pihak membuat nota kesepakatan yang ditandatangani oleh Direktur Utama (Dirut) PT Inalum Ir Winardi Sunoto dan Gubernur Kaltara DR H Irianto Lambrie.
Menanggapi investasi yang akan dilakukan Inalum, Irianto Lambrie mengatakan niat tersebut sedang diproses, sebab Inalum akan menanamkan investasi besar.
“Dari sisi pemprov akan koordinasikan izin lokasi siapkan lahan, dan prasarana pendukung untuk kembangkan smelter di sana,” kata Irianto.
Sebagaimana diketahui, industri aluminium membutuhkan energi listrik yang sangat besar, stabil, dan kompetitif. Sumber daya air yang potensial dan berlimpah menjadi syarat utama untuk menderikan PLTA sebagai motor penggerak smelter.
Dan di Kaltara, khususnya di kawasan Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan mengalir Sungai Kayan yang siap dimanfaatkan jadi bendungan untuk pembangkit listrik.
“Mudah-mudahan di tahun 2021 proyek ini sudah berjalan, karena saya sepakat sama Pak Winardi, bahwa ketersediaan listrik harus ada untuk smelter. Dan mudah-mudahan pembangunan bendungan di Sungai Kayan cepat terealisiasi,” ujar Irianto.
Saat penandatanganan MoU, Dirut Inalum Winardi mengatakan kerjasama tersebut untuk mewujudkan visi dan misi Inalum pada 2025, yaitu menjadi perusahaan global terkemuka berbasis aluminium terpadu ramah lingkungan.
Untuk mencapai visi itu, saat ini Inalum sedang dan telah memulai pelaksanaan beberapa proyek pengembangan di dua lokasi yang berbeda.
“Proyek pengembangan smelter aluminium di Kuala Tanjung merupakan salah satu proyek strategis nasional,” kata Winardi.
Dia mengatakan, saat ini, selain proyek optimalisasi dan up-grading tungku peleburan untuk existing smelter juga sedang dalam tahap uji coba. PT Inalum juga sedang melakukan commissioning produk turunan aluminium berupa billet dan alloy.
Sedangkan finalisasi studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru, pabrik Calcined Petroleum Coke, ekspansi pelabuhan, pabrik Wirerod, Proyek Smelter Grade Alumina di Mempawah, serta pembangunan proyek PLTU 2 x 350 mw.
“Seluruh proyek ini didedikasikan untuk peningkatan kapasitas produksi aluminium dari 250 ribu ton hingga 500 ribu ton per tahun di Kuala Tanjung pada tahun 2021,” paparnya.
Winardi yakin PT Inalum nantinya mampu memproduksi ingot sebanyak 1 juta ton per tahun. Oleh karena itu, Inalum melebarkan sayapnya dengan membangun smelter baru di Bulungan Kaltara.
Sebelumnya, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan pejabat daerah lainnya menyempatkan diri untuk melihat langsung Bendungan Tangga dan Sigura-Gura yang dikelola PT Inalum pada Selasa 6 Juni 2017.
Selama meninjau bendungan, Irianto mendapat penjelasan terkait sistem kerja bendungan tersebut yang sudah menggunakan teknologi canggih.
Selain melihat bendungan dari atas, Irianto dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi ruang turbin bawah tanah sedalam 200 meter di Bendungan Sigura-Gura.