a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Banyaknya Pekerja Asal China di Morowali

Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) belakangan disebut-sebut menjadi sarang puluhan ribu bahkan ada yang bilang sampai ratusan ribu tenaga kerja asing (TKA) dari China. Namun hal itu ditepis perusahaan dengan mengeluarkan data bahwa jumlah TKA China saat ini hanya 3.121 orang.

Meski begitu, tetap saja kawasan IMIP ini mempekerjakan TKA China. Lalu bagaimana bisa?

CEO IMIP Alexander Barus menerangkan, pengembangan kawasan ini mulanya merupakan tambang nikel seluas 47 ribu hektar yang dikembangkan oleh PT Sulawesi Mining Investment (SMI).

Perusahaan itu didirikan oleh Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd yang bekerja sama dengan PT Bintang Delapan Investama.

Lalu pada 2013 SMI berencana membangun pabrik pemurnian (smeleter) nikel. Sebab pada 2009 pemerintah memberlakukan kewajiban pembangunan smelter di 2014, jika tidak maka dilarang untuk ekspod bahan mentah.

"Nah sayangnya di Indonesia belum pernah ada yang bangun smelter. Bagaimana bisa bangun, lihay barangnya saja enggak pernah. Akhirnya kita kirim 14 orang dulu ke China untuk training tahap awal," kata Alex di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, Senin malam (6/8/2018).

Akhirnya Alex meminta investor China untuk membangun smelter dengan produk tahap awal hilirisasi, yakni Nickle Pig Iron (NIP) atau feronikel. Proyek itu menggunakan Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) yang telah digunakan oleh pihak investor Tiongkok yaitu Tsingshan Steel Group.

Alhasil, smelter pertama yang didirikan oleh SMI menggunakan kontraktor China berikut juga dengan pekerjanya. Lantaran teknologi yang belum dipahami, maka beberapa operator dan teknisi juga diisi oleh TKA China.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik SMI juga membangun PLTU dengan kapasitas 2x65 MW. Mesin dari PLTU itu juga dibeli dari China dengan alasan harga yang lebih murah. Saat pemasangan pun dilakulan juga oleh TKA China. Total investasinya saat itu mencapai US$ 637 juta.

"Memang kalau untuk PLTU itu kita enggak perlu bergantung ke China, karena kita sudah berpengalaman. Tapi gini kalau kita beli AC yang pasang siapa? Ya yang jual kan," terang Alex.

Lalu pada 3 Oktober 2013 juga dilakukan penandatanganan MoU antara Presiden China Xi Jinping dengan pemerintah Indonesia tentang pembangunan industri hilir di Morowali. Ketika pembangunan smelter SMI berhasil, bahyak investor China yang tertarik untuk masuk ke kawasan itu

https://www.kompasiana.com/rivalcianto9041/5d473fb40d82300fb45ddb24/banyaknya-pekerja-asal-china-di-morowali