a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Baterai Listrik yang Bikin Saham ANTM, TINS & INCO 'Meledak'

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham anak usaha holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mining Industry Indonesia (MIND ID) alias PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) kembali melesat tinggi pada perdagangan hari ini.
Rencana pembentukan holding PT Indonesia Battery untuk mengoperasikan pabrik baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi pabrik mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 176,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.725 per US$) kembali menjadi sentimen positif.

Spontan saham-saham perusahaan yang akan dilibatkan dalam proyek ini seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil melesat 12,23% setelah sepekan terakhir sudah terbang 35,26%.

Anak usaha MIND ID lain seperti PT Timah Tbk (TINS) juga berhasil naik 6,83% setelah sepekan reli 15,44%. Sementara untuk PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang baru saja didivestasikan kepada pemerintah juga berhasil hijau 4,04% setelah terapresiasi 4,57% selama sepekan.


Baca: Antam Buka-bukaan Soal Rencana Pabrik Baterai Listrik RI

Terpantau dari keempat anak usaha MIND ID yang melantai di BEI hanya emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang gagal menghijau karena stagnan di level Rp 2050/unit selama sepekan PTBA juga 'hanya' mampu naik 1,49%.

Melihat reli saham-saham pertambangan BUMN sepekan ini tentunya menunjukkan optimisme para pelaku pasar akan rencana pembentukan holding baterai ini.

Akan tetapi perlu dicatat pabrik baterai Inalum Cs ini baru akan bisa dioperasikan pada tahun 2023 sehingga dampak positif pembentukan holding baterai ini terhadap laporan keuangan masing-masing emiten tidak akan datang dalam waktu dekat.

Akan tetapi bagaimana prospek dan valuasi saham-saham pertambangan anak usaha MIND ID terutama ANTM yang disebutkan akan memimpin pembangunan pabrik baterai bersama dengan Pertamina, dan PLN. Simak tabel berikut.


Baca: Mantap! Vale Bangun Tiga Smelter Nikel Senilai Rp 74 Triliun




Sejatinya apabila menggunakan valuasi harga dibandingkan dengan laba bersihnya (PER), saham-saham anak MIND ID bisa digolongkan mahal. Salah satunya dapat dilihat PER ANTM berada di angka 150 kali bahkan TINS gagal membukukan laba bersih pada tahun ini.

Buruknya laba anak usaha MIND ID ini tentunya tidak terlepas dari gangguan virus Covid-19 yang mengganggu operasional dan harga-harga komoditas.

Akan tetapi apabila menggunakan valuasi harga pasar dibanding dengan nilai buku (PBV). Anak usaha MIND ID masih bisa dikategorikan murah karena masih berada di bawah rata-rata PBV sektor pertambangan di angka 2,7 kali.

Analisis Teknikal



Teknikal MIND-IDFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Teknikal MIND-ID


Pergerakan saham ANTM dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, ANTM berada di area batas atas, dengan BB yang melebar maka pergerakan ANTM selanjutnya cenderung terapresiasi alias bullish.

Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 1.150. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 960.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 79, yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli namun apabila momentum sedang kuat maka indikator RSI bisa bertahan di area jenuh beli dalam waktu yang lama.


Baca: Jadi Raja Baterai, Cadangan Nikel MIND ID Diklaim No.1 di RI!

Kuatnya momentum sendiri ditunjukkan oleh , indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan indikator MACD di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan ANTM untuk naik.

Selain itu indikator Moving Average (MA) jangka pendek sudah berpotongan naik dengan MA jangka panjangnya sehingga muncul pola golden cross yang mengindikasikan akan adanya apresiasi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan ANTM selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator MACD yang masih berada di wilayah positif dan munculnya pola golden cross.

ANTM perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.