Liputan6.com, Jakarta - Proyek pengolahan bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) yang dikelola oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, diharapkan dapat selesai untuk studi kelayakan dari bank pada April 2018.
Smelter Grade Alumina itu sendiri dikelola dengan konsep perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) yang melibatkan tiga perusahaan, yakni Antam, Alumunium Corporation of China Ltd. (Chinalco), dan PT Inalum.
Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, proyek SGA tersebut masih dalam tahap studi kelayakan bank. Dia mengharapkan proyek itu dapat dibereskan pada April tahun ini.
"Masih bankable feasibility study, kami harapkan April ini seharusnya selesai. Kalau bagus hasilnya kami harapkan sudah mulai groundbreaking," papar dia di Jakarta, Senin (29/1/2018).
Terkait lahan proyek, Arie menuturkan pihaknya sudah melakukan pembebasan lahan. "Kami sudah mulai pembebasan lahan, cuma secara progres belum tahu persisnya," ujar dia.
"Tapi kita sudah mulai dari beberapa waktu lalu, jadi tinggal menunggu proyeknya saja karena memang sedang menunggu hasil kelayakan perbaikan harga komoditas. Dan kebetulan sekarang kan harga komoditas membaik tahun ini," tambah dia.
Perihal pendanaan, dia menjelaskan itu akan berdasarkan penyertaan saham dari ketiga pihak yang terlibat dalan JV, yaitu Antam, Chinalco dan Inalum.
"Saham kita (Antam) sih nanti 30 persen, mungkin Inalum 40 persen dan Chinalco 30 persen. Jadi untuk pembiayaan itu sesuai dengan porsi kepemiikan saham saja," pungkas Arie.