a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Bos Antam Buka Suara soal Rencana Beli Saham Nusa Halmahera

Bos Antam Buka Suara soal Rencana Beli Saham Nusa Halmahera
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) angkat bicara soal kabar di pasar yang menyebutkan rencana membeli divestasi saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) milik perusahaan tambang asal Australia, Newcrest Mining Limited (Newcrest).

Direktur Utama Aneka Tambang Arie Prabowo Ariotedjo memberikan jawaban singkat soal kabar tersebut. "Sampai saat ini belum putus ...masih dalam pembicaraan," kata Arie, kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2019).



Antam tercatat sudah memiliki 25% saham Nusa Halmahera Minerals punya hak penawaran terlebih dahulu atas saham yang dijual alias rights of first refusal.


Newcrest wajib mendivestasikan saham milik mereka sebesar 51% kepada pihak nasional dalam jangka waktu 2 tahun setelah penandatangan kontrak, atau pada 2020. Mereka sudah melepas 25% kepada Antam, dua kali yakni 17,5% dan 7,5% sehingga tersisa 26% lagi.

Sebelumnya manajemen Antam menyatakan masih mengkaji soal wacana divestasi saham NHM. Meski sebelumnya, Newcrest selaku pemegang saham pengendali telah menawarkan 26% sahamnya kepada Antam.

Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito mengatakan divestasi saham milik Newcrast tersebut sebelumnya menjadi kewajiban mengingat NHM memiliki izin Kontrak Karya sehingga perlakuannya pun sama dengan divestasi yang diwajibkan bagi Freeport Indonesia dan Newmont.

"Treatment-nya sama dengan pemegang Kontrak Karya, sehingga ada tahapan divestasinya. Yang pertama sudah diserap oleh Antam sebesar 7,5% sehingga porsi kami sekarang bertambah menjadi 25%," kata Dimas kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5/2019).

Dia mengatakan pihaknya belum sampai pada tahapan kesimpulan untuk menyerap saham divestasi kedua dari Newcrest. Kendati Antam memiliki hak penawaran terlebih dahulu atas saham yang dijual.

"Kami belum yes or no (serap divestasi kedua). Kami ada beberapa tahapan dalam menjajaki kemungkinan menyerap divestasi ini," katanya.

Antam, yang sudah masuk dalam Holding BUMN Pertambangan di bawah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, juga sudah menerjunkan tim geologi perusahaan ke lapangan untuk melihat secara langsung emas tersebut dan potensinya ke depan.