a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Cita Mineral Jajaki Ekspor Alumina ke Malaysia

Cita Mineral Jajaki Ekspor Alumina ke Malaysia
PT Cita Mineral Investindo Tbk menjajaki ekspor alumina ke Malaysia. Perseroan di akhir tahun ini optimistis bisa mengantongi laba bersih Rp11,3 miliar. Demi menggenjot kinerja keuangan, perseroan menargetkan penjualan metallurgical grade bauxite (MGB) sebanyak 3,5 juta ton ke anak perusahaan, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, perusahaan patungan antara Cita Mineral bersama dengan tiga perusahaan asing.

Well Harvest membeli 1 juta ton MGB produksi mereka yang kemudian diolah menjadi alumina di pabrik permunian bauksit atau smelter grade alumina (SGA) milik Well Harvest yang beroperasi sejak tahun lalu. Well Harvest mengekspor MGB yang diolah menjadi alumina. “Secara akumulasi WHW telah melakukan ekspor hingga April 2017, sekitar 700 ribu ton alumina,” ujarnya.

Target akumulasi produksi alumina hingga akhir 2017 sekitar 1,3 juta sampai 1,35 juta ton dengan target ekspor untuk tahun 2017 sendiri sekitar 900 ribu hingga 950 ribu ton,” ujar Yusak Lumba Pardede, Direktur Cita Mineral Investindo, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sekitar 85% alumina dijual ke China. “Kemudian diekspor ke Arab Saudi serta dalam penjajakan untuk menjual ke Malaysia,” ujar Yusak.

Pemerintah menyetop ekspor mineral mentah sehingga Cita Mineral tidak diizinkan mengeskor bauksit mentah. Namun, Cita mineral bisa menjual MGB ke Well Harvest ini tanpa memerlukan surat rekomendasi dari pemerintah karena penjualan di dalam negeri. Well Harvest lalu mengolah mineral mentah tersebut menjadi alumina di fasilitas SGA.Cita Mineral memiliki 30% saham Well Harvest.

Yusak menyebutkan, pabrik permunian SGA alumina Well Harvest pada tahap pertama produksi bisa memproduksi sekitar 2.700 ton alumina per hari. “Kami berupaya mencapai produksi sebesar 1 juta ton, paling cepat sekitar akhir tahun ini atau awal tahun 2018,” imbuh Yusak. Rasio MGB terhadap SGA adalah sekitar 3 : 1, sehingga untuk menghasilkan 1 juta ton SGA dibutuhkan lebih kurang 3 juta ton MGB. Asumsinya jika perseroan dapat memasok sebesar 3,5 juta ton MGB ke Well Harvest, maka kurang lebih Cita Mineral Investindo bisa mencapai penjualan sebesar US$ 99 juta.

Penjualan Cita Mineral Investindo pada semester I/2017 senilaiRp 231 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan semester I tahun lalu sebesar Rp 104 miliar.Meski pendapatan meningkat, perseroan masih dibekap kerugian yakni Rp 99 miliar, atau lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 134 miliar. Harga saham Cita pada Selasa (1/8/2017) ditutup stagnan di level Rp 900. (*)

swa.co.id - 2 Agustus 2017