News
DEWA miliki sejumlah proyek jasa tambang non batu bara yang akan dikerjakan di 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) terus berupaya mengembangkan bisnisnya pada tahun 2021 baik di sektor tambang batu bara maupun tambang non batu bara.
Chief Investor Relations & Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi menyampaikan, pihak DEWA masih melakukan pembahasan secara internal terkait besaran dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini.
Manajemen DEWA pun dipastikan memiliki berbagai macam sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan capex perusahaan tersebut. Di antaranya pinjaman bank, sewa guna usaha (leasing), vendor financing, hingga kas internal. “Beberapa sumber alternatif pendanaan saat ini sedang kami review sesuai kebutuhan perusahaan,” ujar Mukson, Rabu (30/12).
DEWA memiliki sejumlah proyek jasa tambang non batu bara yang hendak dikerjakan pada tahun 2021. Misalnya, proyek penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatera Utara dan proyek penambangan emas dan tembaga di Palu, Sulawesi Tengah. Setelah sempat tertunda akibat dampak pandemi Covid-19, kedua proyek ini dimulai pengerjaannya pada semester pertama tahun 2020.
Selain itu, DEWA juga memiliki proyek jasa penambangan emas dan pengolahan bijih di Garut, Jawa Barat masih terus berjalan. DEWA juga mengawal proyek penambangan emas dan tembaga di Tombulilato, Blok Sungai Mek, Gorontalo. Di sana, DEWA mengerjalan pembangunan jalan, penambangan, dan reklamasi.
Baca Juga: Efisiensi, Darma Henwa (DEWA) gandeng produsen ban asal China
Mukson menyebut, sampai kuartal III-2020 lalu, pendapatan dari sektor non batu bara sudah memberikan kontribusi bagi DEWA meski belum terlalu besar. Walau begitu, perolehan pendapatan dari jasa non batu bara dapat menjadi milestone bagi perusahaan bagi DEWA, karena menandakan bahwa upaya diversifikasi bisnis sudah berhasil dilakukan dengan hasil yang baik.
Lantas, DEWA terus membidik beberapa proyek jasa penambangan emas atau mineral, pekerjaan konstruksi sipil, konstruksi infrastruktur tambang, hingga pembangunan jalan dan earthwork. “Tentunya proyek yang sedang dibidik adalah proyek yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan di masa yang akan datang,” ungkap Mukson.
Terlepas dari itu, DEWA juga tetap menggarap sejumlah proyek potensial yang berkaitan dengan komoditas batu bara.
Berdasarkan materi paparan publik pada Desember 2020, ada sejumlah proyek yang dikawal oleh DEWA. Di antaranya adalah proyek pekerjaan penambangan batu bara di Asam Asam Timur, Kalimantan Selatan. Proyek serupa juga dilakukan DEWA di berbagai tempat lain seperti Jumbang, Kalimantan Selatan; Sarongga, Kalimantan Selatan; Satui, Kalimantan Selatan; Kintap, Kalimantan Selatan; dan Senakin, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Ada pula proyek Batuta Chemical Industrial Park yang dikerjakan DEWA di Bengalon, Kalimantan Timur. Lingkup pekerjaan DEWA di proyek tersebut adalah kegiatan earthworks dan pembangunan jalan.
Chief Investor Relations & Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi menyampaikan, pihak DEWA masih melakukan pembahasan secara internal terkait besaran dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini.
Manajemen DEWA pun dipastikan memiliki berbagai macam sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan capex perusahaan tersebut. Di antaranya pinjaman bank, sewa guna usaha (leasing), vendor financing, hingga kas internal. “Beberapa sumber alternatif pendanaan saat ini sedang kami review sesuai kebutuhan perusahaan,” ujar Mukson, Rabu (30/12).
DEWA memiliki sejumlah proyek jasa tambang non batu bara yang hendak dikerjakan pada tahun 2021. Misalnya, proyek penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatera Utara dan proyek penambangan emas dan tembaga di Palu, Sulawesi Tengah. Setelah sempat tertunda akibat dampak pandemi Covid-19, kedua proyek ini dimulai pengerjaannya pada semester pertama tahun 2020.
Selain itu, DEWA juga memiliki proyek jasa penambangan emas dan pengolahan bijih di Garut, Jawa Barat masih terus berjalan. DEWA juga mengawal proyek penambangan emas dan tembaga di Tombulilato, Blok Sungai Mek, Gorontalo. Di sana, DEWA mengerjalan pembangunan jalan, penambangan, dan reklamasi.
Baca Juga: Efisiensi, Darma Henwa (DEWA) gandeng produsen ban asal China
Mukson menyebut, sampai kuartal III-2020 lalu, pendapatan dari sektor non batu bara sudah memberikan kontribusi bagi DEWA meski belum terlalu besar. Walau begitu, perolehan pendapatan dari jasa non batu bara dapat menjadi milestone bagi perusahaan bagi DEWA, karena menandakan bahwa upaya diversifikasi bisnis sudah berhasil dilakukan dengan hasil yang baik.
Lantas, DEWA terus membidik beberapa proyek jasa penambangan emas atau mineral, pekerjaan konstruksi sipil, konstruksi infrastruktur tambang, hingga pembangunan jalan dan earthwork. “Tentunya proyek yang sedang dibidik adalah proyek yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan di masa yang akan datang,” ungkap Mukson.
Terlepas dari itu, DEWA juga tetap menggarap sejumlah proyek potensial yang berkaitan dengan komoditas batu bara.
Berdasarkan materi paparan publik pada Desember 2020, ada sejumlah proyek yang dikawal oleh DEWA. Di antaranya adalah proyek pekerjaan penambangan batu bara di Asam Asam Timur, Kalimantan Selatan. Proyek serupa juga dilakukan DEWA di berbagai tempat lain seperti Jumbang, Kalimantan Selatan; Sarongga, Kalimantan Selatan; Satui, Kalimantan Selatan; Kintap, Kalimantan Selatan; dan Senakin, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Ada pula proyek Batuta Chemical Industrial Park yang dikerjakan DEWA di Bengalon, Kalimantan Timur. Lingkup pekerjaan DEWA di proyek tersebut adalah kegiatan earthworks dan pembangunan jalan.
