DLH Bangka Verifikasi Smelter PMP & RBT, Ini Hasilnya
Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka melakukan verifikasi lapangan terkait keluhan masyarakat nelayan lingkungan Parit Pekir atas polusi asap hasil peleburan biji timah oleh smelter Panca Mega Permata (PMP) dan Refined Bangka Tin (RBT), Kamis (14/12/2017).
“Terkait keluhan dari masyarakat tersebut hari ini kita melakukan verifikasi ke lapangan dan yang pertama untuk Panca Mega Permata (PMP) kasusnya tentang perubahan tanur,” kata Pegi, Kasi Pemantauan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka.
Menurutnya untuk smelter PMP yang asapnya dikeluhkan warga ini, pihaknya telah melakukan pengecekan cerobong asap pada triwulan pertama dan kualitas uap udaranya waktu itu dalam kategori bagus. Untuk kualitas udara yang mengeluarkan asap tebal yang dikeluhkan warga memang ada, namun menurutnya hal ini terjadi karena smelter tersebut sedang melakukan perubahan tanur dari yang biasa ke tanur listrik.
“Untuk PMP, saat ini sedang melakukan adendum perubahan izin,jadi kalau izin lingkungan itu dari tanur biasa ke tanur listrik ada perubahan izin lingkungannya dan beberapa bulan ini PMP lagi melakukan perubahan izinnya,”jelasnya.
Ditambahkannya, setelah usai verifikasi, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan pemantauan terhadap aktifitas peleburan biji timah didalam kawasan industri Jelitik ini.
Sementara itu,untuk smelter sendiri berdasarkan hasil verifikasi dilapangan kata Pegi, untuk kualitas udaranya tidak melebihi ambang batas kualitas udara untuk kualitas industri cerobong.
“Untuk PT RBT sendiri bahan bakar yang mereka gunakan batu bara dan baku mutunya dibawah 20 persen. Saat kita cek kualitas udaranya, ternyata bagus untuk uji udaranya mengingat mereka sudah menggunakan tanur listrik,”katanya.
Ditambahkan dia, dari data yang dihimpun oleh DLH Bangka, tercatat ada 8 smelter yang ada di daerah ini. Namun dari 8 smelter yang terdata, hanya tiga smelter saja yang masih melakukan produksi peleburan biji timah,yakni smelter RBT, Ayi Jaya dan PMP. “Untuk smelter lainnya seperti BTI, ISP, MSP, ATD dan KJM mereka stop produksi,”jelasnya.