Dari Hilirisasi Sampai B20, Ini Jurus Jokowi Tekan CAD
Jakarta, CNBC Indonesia- Terus bengkaknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo menyiapkan beberapa langkah untuk meminimalisir makin lebarnya defisit.
Dalam sambutannya di CEO Networking 2018 di Ritz Carlton, Jokowi lagi-lagi mengingatkan pentingnya hilirisasi karena selama ini Indonesia punya sumber daya melimpah namun diekspor mentah-mentah.
Jokowi ingin hilirisasi industrialisasi serius digarap, jadi bukan cuma ekspor mentah. "Bukan hanya (ekspor) bauksit, batu bara, CPO. Ada yang lain, petrochemical banyak yang bisa kita kerjakan," kata Jokowi, Senin (3/12/2018).
Ia ingin produk-produk tersebut diolah lalu menjadi substitusi produk impor yang selama ini didatangkan, sehingga bisa tekan CAD. Jika ini mulai digarap sekarang, ia yakin satu atau dua tahun akan selesai.
Jokowi mencontohkan, masing-masing produk tambang memiliki produk turunan dengan nilai tambah yang tinggi jika diolah. "Nikel, bauksit, batu bara, CPO. Sekarang batu bara itu sudah bisa dipakai untuk LPG, avtur, dengan teknologi," jelasnya.
CPO atau kelapa sawit menjadi B20 misalnya, pemerintahan Jokowi per 1 September juga mengoptimalkan kebijakan ini untuk menekan CAD. "Satu satu ini, B20 rampung," jelasnya.
Di sektor mineral juga ia telah meminta pembangunan smelter dikejar. "Larinya ke situ, kalau added value tinggi orang usaha akan senang masuk industri, kata Jokowi" (wed)