Dirjen Minerba Harap Freeport Tetap Garap Proyek Smelter
Jakarta: Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin berharap PT Freefort Indonesia tetap melanjutkan pengerjaan pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter).
Ridwan pun beranggapan pandemi covid-19 bukan alasan bagi Freeport untuk menunda pengerjaan proyek penting tersebut. Apabila alasannya karena adanya mobilisasi pekerja yang terhambat, ia pun mengatakan beberapa proyek juga mengalami hal serupa namun tetap berjalan.
"Enggak ada hubungannya covid sama penundaan smelter," kata Ridwan usai pelantikan, Senin, 10 Agustus 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad Namun dirinya meminta waktu untuk mempelajari usulan Freeport yang meminta penundaan pengerjaan, mengingat ia masih baru dalam jabatan tersebut.
"Nanti kita dengar dulu, kasih saya waktu untuk bicara dengan teman-teman yang menangani," ujar dia.
Sebelumnya Freeport Indonesia telah mengajukan permintaan penundaan pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) di kawasan JIPPE, Gresik, Jawa Timur pada Kementerian ESDM.
Juru Bicara PTFI Riza Pratama mengatakan permintaan penundaan tersebut dikarenakan adanya pandemi covid-19. Ia bilang pandemi membuat PTFI menyusun ulang berbagai rencana kerjanya. Salah satu penyesuaian tersebut ada pada target penyelesaian pembangunan smelter kedua PTFI di Manyar, Gresik yang awalnya ditargetkan selesai pada Desember 2023.
"Proses pembangunan smelter tambahan ini terhambat karena perusahaan menghadapi kendala dalam proyek ini, termasuk ketersediaan para kontraktor dan pembatasan pasokan sebagai akibat dari pandemi covid-19," kata Riza.
Riza mengatakan kontraktor rekayasa dan pengadaan utama, Chiyoda, yang berbasis di Jepang, dan pekerja asing lainnya yang terlibat dalam projek ini belum dapat masuk ke Indonesia pada saat ini. Selain itu, penyesuaian roster kerja demi melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja, juga mempengaruhi ketepatan waktu proses fabrikasi alat dan proses kerja.