a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Disokong Logam Timah, Laba TINS Naik 6% Jadi Rp 531 M

Disokong Logam Timah, Laba TINS Naik 6% Jadi Rp 531 M
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang terbilang tipis sepanjang tahun lalu dari kinerja 2017 atau year on year (YoY).

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 5,57% menjadi Rp 531,35 miliar, dari 2017 sebesar Rp 502,43 miliar.

Laba tersebut diperoleh dari pendapatan usaha perusahaan yang tumbuh 19,88% menjadi Rp 11,04 triliun dari sebelumnya Rp 9,21 triliun.

Dari total pendapatan tersebut, logam timah berkontribusi 91,88% atas seluruh pendapatan, disusul pendapatan dari produk hilir (tin chemical) 3,87% dan rumah sakit 2,19%.

Dengan demikian, nilai laba per saham dasar dari operasi yang dilanjutkan tercatat naik menjadi Rp 77/saham dari tahun sebelumnya Rp 68/saham.

Laporan tahunan TINS juga menunjukkan, aset perusahaan mencapai Rp 15,11 triliun, terdiri dari aset lancar yang Rp 9,20 triliun dan aset tak lancar senilai Rp 5,91 triliun.

Liabilitas pun naik menjadi Rp 8,59 triliun dari Rp 5,81 triliun. Liabilitas jangka pendek naik hampir dua kali lipat dari Rp 3,40 triliun menjadi Rp 6,17 triliun karena naiknya jumlah utang bank jangka pendek. Adapun jumlah liabilitas jangka panjang berjumlah sebesar Rp 2,41 triliun.

Pada akhir Desember 2018 jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp 6,52 triliun, tumbuh tipis dari posisi akhir Desember 2017 yang sebesar Rp 6,06 triliun.


Ariyanto Kurniawan, analis PT Mandiri Sekuritas, dalam riset terbarunya bulan ini memprediksi tahun ini kinerja pendapatan dan laba bersih TINS dapat melonjak 43% dan 141% menjadi Rp 14,2 triliun dan Rp 1,25 triliun.

Dia menilai penindakan tegas terhadap penambang timah ilegal dapat mengubah keadaan TINS jika penegakan hukum diterapkan konsisten, karena dapat menghasilkan peningkatan produksi dan penurunan beban produksi.