ESDM Pede Investasi Minerba Tembus Rp 124 T Tahun Depan
Jakarta - Investasi untuk mineral dan batu bara (minerba) pada tahun 2020 diproyeksi sampai US$ 8,87 miliar atau sekitar Rp 124,18 triliun (kurs Rp 14.000). Angka tersebut melesat dari proyeksi tahun ini sebesar US$ 6,17 miliar.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot menjelaskan investasi untuk minerba naik turun. Dia bilang, realisasi investasi pada 2018 sebesar US$ 7,48 miliar.
Sementara, tahun 2019 diperkirakan US$ 6,17 miliar. Tahun 2020 bakal naik lagi sampai US$ 8,87 miliar ditopang oleh masuknya investasi di pabrik pemurnian atau smelter.
Baca juga: Komisi VII Panggil ESDM dan KLHK Bahas Investasi Mineral dan Batu Bara
"2019 turun US$ 6,1 miliar dan kemungkinan 2020 dengan adanya beberapa perusahaan yang masuk ke tahap operasi, produksi dan investasi smelter kemungkinan akan naik US$ 8,8 miliar," terangnya di Komisi VII DPR Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Sementara itu untuk investasi eksplorasi naik dari tahun ke tahun. Dia merinci untuk investasi eksplorasi 2016 sebesar US$ 65 juta, pada 2017 US$ 115 juta, pada 2018 US$ 146 juta.
Kemudian, di tahun diproyeksi 2019 US$ 274 juta dan tahun 2020 US$ 300 juta. Meski terus meningkat dia menyebut nilai itu masih kecil. Sebab, angka itu hanya sekitar 1% dari anggaran eksplorasi perusahaan tambang dunia.
"Dan ini kami anggap masih kecil, kalau dibandingkan budget dari pada eksplorasi diadakan perusahaan tambang dunia, kita baru mendapatkan kuenya 1%," jelas Bambang.