a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Ekspor Biji Nikel Capai 2,724 Juta Ton

Jakarta, petroenergy.id – Sejalan dengan pemberian rekomendasi izin ekspor kepada dua perusahaan, PT Ifeshdeco dan PT Sambas Minerals Mining, kuota volume ekspor bijih nikel bertambah. Total volume ekspor nikel kedua perusahaan mencapai 3,962 juta ton.

Menurut Bambang Susigit, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ifeshdeco mendapat rekomendasi diberikan pada 30 Oktober dengan kuota 0.992 juta ton. Sementara Sambas Minerals Mining diberikan rekomendasi sejak 31 Oktober dengan kuota 2.970 juta ton.

Berbicara di Jakarta, kemarin, Bambang mengatakan dengan tambahan kuota volume ekspor tersebut, total kuota ekspor bijih nikel mencapai 20,387 juta ton dengan realisasi hingga saat ini 2,724 juta ton.

Sama halnya seperti bauksit, izin ekspor yang diberikan setelah kembali dibukanya keran ekspor pada 12 Januari 2017 setelah ditutup sejak 2014 sangat ketat dan ada sanksi mengikat. Hanya perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang membangun atau memiliki smelter yang diperbolehkan mengajukan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi ekspor dengan evaluasi yang dilakukan setiap enam bulan terhitung mulai mendapatkan rekomendasi ekspor.

Jika dalam enam bulan progress smelter belum mencapai 90% dari rencana kerja maka izin ekspor akan dicabut. Sejak keran ekspor bijih nikel dibuka12 Januari 2017, setelah ditutup di 2014, sedikitnya 12 perusahaan telah mendapatkan rekomendasi ekspor dari pemerintah dengan jangka waktu satu tahun. -san

Berikut 12 perusahaan yang mendapat izin ekspor bijih nikel:
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk : 2,716 juta ton.
PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara : 1,065 juta ton.
PT Ceria Nugraha Indotama : 2,3 juta ton.
PT Trimegah Bangun Persada : 1,559 juta ton.
PT Gane Permai Sentosa : 519 ribu ton.
PT Mulia Paaific Resources : 700 ribu ton.
PT Itamatra Nusantara : 118 ribu ton.
PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara (Ekspansi) : 4,024 juta ton.
PT Aneka Tambang (Ekspansi) : 1,219 juta ton.
PT Wanatiara Persada : 2,2 juta ton.
PT Ifeshdeco : 992 ribu ton.
PT Sambas Mineral Mining : 2,97 juta ton.