KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang turun selama tiga bulan berturut-turut hingga Februari akibat efek perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan, ekspor turun 1,2% secara tahunan pada bulan Februari.
Penurunan ekspor ini lebih dari ekspektasi pada polling Reuters yang memperkirakan penurunan hanya 0,9%. Penurunan ekspor ini terjadi setelah penurunan 8,4% secara tahunan pada Januari lalu.
Penurunan ekspor bulan Februari menandai penurunan ketiga bulan berturut-turut karena penurunan pengiriman peralatan produksi semikonduktor dan mobil.
Data perdagangan ini muncul dari serangkaian indikator ekonomi yang melemah, antara lain produksi pabrik dan belanja modal. Buruknya data ekonomi yang muncul bertubi-tubi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi akan melandai.
Pekan lalu, Bank of Japan memangkas outlook ekspor dan produksi, serta mempertahankan kebijakan moneter.
AS dan China merupakan pasar ekspor terbesar Jepang. Kedua negara menahan arus barang masuk akibat perang dagang yang hingga kini belum berakhir.
Ekspor Jepang ke China naik 5,5% secara tahunan. Angka ini membaik daripada penurunan 17,4% pada bulan Januari. Tapi, kenaikan ekspor ke China masih cenderung lemah.
Ekspor Jepang e Asia yang mengontribusi lebih dari separuh total ekspor, turun 1,8%. Angka in turun dalam empat bulan berturut-turut.
Penurunan ekspor bulan Februari menandai penurunan ketiga bulan berturut-turut karena penurunan pengiriman peralatan produksi semikonduktor dan mobil.
Data perdagangan ini muncul dari serangkaian indikator ekonomi yang melemah, antara lain produksi pabrik dan belanja modal. Buruknya data ekonomi yang muncul bertubi-tubi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi akan melandai.
Pekan lalu, Bank of Japan memangkas outlook ekspor dan produksi, serta mempertahankan kebijakan moneter.
AS dan China merupakan pasar ekspor terbesar Jepang. Kedua negara menahan arus barang masuk akibat perang dagang yang hingga kini belum berakhir.
Ekspor Jepang ke China naik 5,5% secara tahunan. Angka ini membaik daripada penurunan 17,4% pada bulan Januari. Tapi, kenaikan ekspor ke China masih cenderung lemah.
Ekspor Jepang e Asia yang mengontribusi lebih dari separuh total ekspor, turun 1,8%. Angka in turun dalam empat bulan berturut-turut.