Ekspor Mei Jeblok 28,95%, BPS: Ada Pelemahan Daya Beli
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor selama Mei 2020 sebesar US$ 10,53 miliar. Nilai ini turun 13,4% dibandingkan April 2020 dan turun 28,95% dibandingkan Mei 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor mengalami kontraksi karena ekonomi dunia yang masih tertekan akibat pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan sosial di negara-negara dunia membuat produksi dan konsumsi mengalami penurunan.
Data BPS, ekspor month to month (mtm) turun karena ekspor non migas turun 14,81%, padahal ekspor migas naik 15,64%. Sedangkan ekspor year on year (YoY) juga turun karena ekspor migas kontraksi 42,64% dan non migas terkoreksi 27,81%.
"Di berbagai negara terjadi pelemahan daya beli karena masih physical distancing. April ke Mei perkembangan harga mengarah kepada penurunan," ujarnya melalui video conference, Senin (15/6/2020).
Ia menjelaskan, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga adalah minyak mentah sebesar 62,3% (yoy), sedangkan mtm naik dari US$ 20,66 per barel di April menjadi US$ 25,67 per barel di Mei 2020.
Sementara itu, komoditas non migas yang mengalami penurunan adalah batu bara sebesar 10,41%, kemudian minyak kelapa sawit dan kernel turun 5,75% serta komoditas lainnya yakni perak, seng, tembaga, nikel dan juga timah.
"Jadi ini turun dalam mtm, apalagi yoy," tegasnya.