Ekspor Sepanjang 2019 Turun menjadi USD 167,53 Miliar
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat ekspor Desember 2019 mencapai US$ 14,47 miliar. Angka ini naik 3,77 persen dibandingkan dengan November 2019.
Sepanjang Januari-Desember tahun lalu total ekspor Indonesia tercatat US$ 167,53 miliar. Angka ini turun 6,94 persen dibandingkan dengan periode serupa tahun 2018 sebesar US$ 180,01 miliar.
Sementara ekspor nonmigas Januari-Desember 2019 juga turun 4,82 persen menjadi US$ 154,99 miliar. Padahal di periode yang sama pada 2018 sebesar US$ 162,84 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan harga minyak mentah yang naik turun sepanjang November dan Desember 2019 harus diantisipasi. Dalam catatannya, harga minyak mentah Indonesia US$ 63,26 per barel pada November dan naik menjadi US$ 67 per barel pada Desember.
"Jadi ada kenaikan harga minyak terkait kondisi geopolitik. Ini perlu diantisipasi," kata Suhariyanto saat jumpa pers, Rabu, 15 Januari 2020. Sementara harga sejumlah komoditas malah turun, yakni nikel, seng, coklat, dan batu bara.
Suhariyanto menjelaskan kenaikan ekspor pada Desember 2019 didorong oleh kenaikan ekspor migas, naik 12,09 persen dan nonmigas naik 3,1 persen. Secara (yoy) dari Desember 2018 ke Desember 2019 masih ada kenaikan ekspor 1,28 persen.
Dia memerinci nilai ekspor migas dari Desember 2018 ke Desember 2019 justru turun 31,93 persen (yoy) sebaliknya volume ekspor naik 5,78 persen (yoy). “Pada 2017 dan 2018, November turun tapi Desember 2019 ekspor justru meningkat, pattern agak berbeda,” ujarnya.
Sebelumnya, kinerja ekspor pada November 2019 tercatat US$ 14,01 miliar atau turun 6,17 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penyebab ekspor turun adalah ekspor nonmigas turun 7,92 persen dari US$ 14,01 miliar pada Oktober 2019 menjadi US$ 12,90 miliar pada November 2019. Penurunan ekspor nonmigas terjadi pada komoditas HS 26 bijih, kerak, dan logam, HS 72 besi dan baja, kemudian HS 27.
Sementara itu, untuk ekspor migas masih mengalami peningkatan sebesar 20,66 persen dari US$ 0,92 miliar pada Oktober 2019 menjadi US$ 1,11 miliar pada November 2019. Kinerja ekspor November 2019 juga mengalami penurunan sebesar 5,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar US$ menjad14,85 miliar.