“SETELAH beberapa waktu lalu ada penurunan signifikan, ada perbaikan di beberapa bulan terakhir. Namun kami dengar info ternyata ada beberapa smelter yang ditutup. Nah ini sangat mempengaruhi, tidak hanya kepada ekspor tapi juga kepada pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bangka Belitung, Darwis Sitorus kepada Babel Pos, Senin (3/12).
Ia melanjutkan, sektor tambang mendominasi pertumbuhan ekonomi Babel. Bahkan sektor tambang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada sektor lainnya.
“Agak membingungkan, terus terang kita tidak mungkin langsung menutup tambang, karena daerah ini selama ini didominasi oleh tambang. Walaupun ada kebijakan pemerintah mengatur zona-zona tambang itu,” imbuhnya.
Darwis menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Babel pada tahun 2017 lalu sebesar 4,51 persen. Dengan kenaikan kondisi pertambangan diharapkan ekonomi akan tumbuh diatas 5 persen pada tahun 2018.
“Kita mencoba merevisi kembali pertumbuhan ekonomi untuk 2018, kita sempat prediksi dengan membaiknya tambang maka akan diringi dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018. Jadi kemarin dirilis triwulan III kita sempat optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan diatas 5 persen. Tapi dengan kondisi ini seperti ini persentasenya seperti apa masih dihitung. Nanti pada triwulan IV sekitar Januari kita rilis,” terangnya.