Freeport Sudah Habiskan Rp 2 T Untuk Smelter Gresik
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia disebut sudah mengeluarkan dana US$ 151,7 juta atau Rp 2 triliun lebih untuk pematangan tanah, guna membangun smelter di Gresik, Jawa Timur.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap progres pembangunan smelter tersebut.
Lebih lanjut Yunus mengatakan, sampai Juli 2019 Freeport terus melakukan pengerasan tanah di lokasi proyek smelter. Tahapan selanjutnya adalah konstruksi.
"Besaran investasi yang mereka keluarkan sebesar US$ 151,7 juta untuk pengerasan tanah. Setelah itu mereka siap untuk melakukan konstruksi," ungkapnya di Kementerian ESDM, Senin (7/10/2019).
Progres pematangan lahan hingga Juli 2019 sudah mencapai 3,21%, di atas target yang hanya 2,76%. Sehingga bisa dikatakan pembangunan smelter sudah melebihi target. "Artinya kemajuan fisik yang dicapai ini lebih tinggi, pekerjaan yang dilakukan adalah pematangan tanah," imbuhnya.
Freeport Sudah Habiskan Rp 2 T Untuk Konstruksi Smelter GresiFoto: Lahan Smelter Freeport di Gresik (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Setiap enam bulan sekali dilakukan evaluasi kemajuan pembangunan smelter, guna mendapatkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE). Sementara Freeport sudah mendapatkan SPE pada Maret 2019. Sehingga ekspor konsentrat perusahaan tersebut diperpanjang selama satu tahun. Pembangunan smelter Freeport dilakukan di atas lahan seluas 100 hektar, membutuhkan anggaran sebanyak US$ 3 miliar. Kapasitas smelter tersebut bisa mengolah 2 juta ton konsentrat tembaga, beroperasi pada 2023. (wed/wed)