JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan menolak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) usulan PT Inalum yang diketahui adalah PT Indocopper Investama. Lukas pun meminta Inalum mengganti nama atau bahkan membuat BUMD baru yang bakal menangani 10% saham Freeport bagi Papua.
"Itu menyangkut nama Indocopper itu kita sendiri tidak suka. Kita anggap ada masalah, kita tahu seperti itu dari awal kita sudah sepakat kita akan namanya lain," ujarnya, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/11/2018).Dia mengatakan, persoalan ini sebaiknya dibahas bersama-sama. Memang, keinginan Inalum mengajukan proposal BUMD tersebut baik karena jika membuat baru perlu biaya besar.
"(Indocopper) Ini kan dulu miliknya Abu Rizal, kemudian dibeli kembali oleh Freeport sekarang Inalum mau beli milik Freeport 9.6%. Nama itu mau kita pakai perusahaan bersama. Kita tidak tahu, tidak dijelaskan seperti itu namanya bagaimana, kita tidak sepakat," ujarnya. Pada intinya, BUMD yang akan menangani 10% saham Freeport milik masyarakat Papua adalah perusahaan baru. Hanya saja siapa, segera akan diputuskan.
"Tergantung kita mau bikin nama barukah atau tetap itu. Tergantung pembicaraan nanti kita akan bahas ulang karena mereka ingin merubah nama baru kita tidak ada masalah," tuturnya.