a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Halmahera Tengah Siapkan Rp 11,8 Miliar untuk Penanganan Corona

Halmahera Tengah Siapkan Rp 11,8 Miliar untuk Penanganan Corona
Munadi: Pemerintah hentikan sementara aktivitas pertambangan
Pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya memerangi virus corona. Begitu juga Pemerintah Halmahera Tengah, Maluku Utara, yang telah meyiapkan anggaran Rp 11,8 miliar untuk kebutuhan penanganan virus tersebut.

Munadi Kilkoda, anggota DPRD Halmahera Tengah (Halteng), kepada cermat, Rabu (25/03/2020) malam ini mengatakan, DPRD Halteng mengalokasikan 1,8 miliar dari belanja Bimtek dan Checkup untuk penanganan Covid-19.
“Dengan demikian total anggaran Covid-19 yang dianggarkan Pemda dan DPRD Halteng sebesar 11,8 miliar,” ungkap Munadi.


Anggaran tersebut, katanya, akan digunakan Satgas covid-19 di Halteng untuk belanja kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan covid-19.
“Misalnya APD, masker, maupun kebutuhan alat yang lain. Termasuk operasional satgas dalam bekerja,” ujar Munadi.


Munadi bilang, hingga saat ini, Halteng belum melakukan lockdown tapi, sudah membatasi akes keluar masuk. Pintu masuk ke Halteng baik dari Sofifi ke Weda, Sorong ke Gebe, Halmahera Selatan ke Halteng, Halmahera Timur ke Halteng sudah dibatasi.
“Semua pintu ada petugas yang ditempatkan untuk mengecek aktivitas keluar masuk ke wilayah halteng,” katanya.
***


DPRD Halteng juga merencanakan untuk membatasi kegiatan pertambangan. Katanya, hal ini akan didorong ke pihak pemerintah untuk segera merumahkan tenaga kerja bahkan menghentikan aktivitas sementara waktu sejumlah pertambangan yang ada.


“Skema merumahkan karyawan atau tenaga kerja dan bagaimana upah mereka sedang (akan) dibicarakan dengan pihak perusahan,” katanya.
Munadi mencermati salah satu perusahaan besar di Halteng yakni PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), perusahan yang mengelola mineral dan produksi kompunen baterai kendaraan listrik. Katanya, saat ini, ada sekira 6.000 orang tenaga kerja lokal dan 900 tenaga kerja asing di perusahaan tersebut.


“Dirumahkan untuk sementara waktu sebagai bagian dari upaya penaggulangan covid-19. Namun ini belum dibicarakan degan pihak perusahan. Baru gagasan yg ada di Pemda,”ujarnya.


Di lain sisi, Humas PT IWIP, Agnes Megawati, ketika dihubungi cermat mengatakan, hingga saat ini, pihak perusaan belum memastikan untuk menghentikan sementara aktivitas para pekerja.


Katanya, terkait dengan penanganan covid-19, kata Agnes, PT IWIP sudah koordinasi sejak awal dengan Dinkes setempat, sebelum covid-19 ada di Indonesia.
“Untuk antisipasi dan koordinasi dengan Dinkes perihal covid-19 sesuai protokol komunikasi publik,” kata Agnes.


Agnes bilang, kebijakan aktivitas perusahaan akan menyesuaikan, selama mitigasi covid-19 ini, PT IWIP akan melaksanakan prosedur dari pemerintah terutama dalam melimitasi masuknya orang ke site (sudah dilakukan sejak 28 Februari 2020) dan melakukan karantina 14 hari apabila ada karyawan yang baru datang ke site.
Ketika ditanya soal apakah ada Tenaga Kerja Asing, yang masih berdatangan dari luar daerah ke PT IWIP di Halteng, Agnes bilang, belum ada rekrutmen sejak Februari 2020.


“Tidak ada rekrutmen baru sejak tgl 28 Februari 2020. Kalau ada yang datang itu karyawan yang habis cuti,” ungkapnya.

https://kumparan.com/ceritamalukuutara/halmahera-tengah-siapkan-rp-11-8-miliar-untuk-penanganan-corona-1t5zMIR99et