a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Harga logam industri terancam perang dagang

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hiruk-pikuk perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memukul harga sejumlah komoditas logam industri pada kuartal I-2018 ini. Yang terkena dampak paling signifikan adalah aluminium.

Harga aluminium anjlok 11,62% selama tiga bulan pertama tahun ini. Pada 29 Maret lalu, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) berada di US$ 2.004,5 per metrik ton.

Penurunan harga juga terjadi pada tembaga. Di periode yang sama, harga tembaga turun 7,35% menjadi US$ 6.714 per metrik ton.

Namun kondisi berbeda dialami nikel dan timah. Harga kedua komoditas ini justru cenderung menguat, berkat adanya kenaikan permintaan, seiring terjadinya defisit pada produksi.

Di periode Januari-Maret 2018, harga timah kontrak tiga bulanan di LME berhasil menguat 5,37% jadi US$ 21.100 per metrik ton. Sedangkan harga nikel di akhir kuartal satu lalu mencapai US$ 13.300 per metrik ton, naik 4,23% dibanding akhir 2017 lalu.

Bagaimana prospek pergerakan harga komoditas logam industri ini? Berikut ulasan para analis terhadap prospek komoditas ini.