Harga timah menembus level tertinggi 5 bulan gara-gara optimisme permintaan China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga naik ke level tertinggi lima bulan pada hari Senin (6/7). Dorongan datang dari optimisme permintaan di konsumen China dan kekhawatiran tentang penyebaran Covid-19 di Chili, produsen tembaga terbesar di dunia.
Melansir Reuters pada pukul 21.44 WIB, harga tembaga di London Metal Exchange naik 1,7% pada US$ 6.118 per metrik ton. Sebelumnya, harga tembaga yang banyak dipakai dalam industri listrik dan konstruksi ini menyentuh US$ 6.136 per metrik ton, tertinggi sejak 22 Januari.
"Tembaga paling terpapar ke China, negara yang keluar dari krisis pertama, di mana kami pikir permintaan riil akan pulih ke level tahun lalu," kata analis Julius Baer, Carsten Menke.
"Pasar tampaknya berpikir Chili akan menutup tambang karena risiko virus corona. Risiko itu tidak boleh diremehkan, tetapi ekonomi Chili digerakkan untuk tembaga, itu tergantung pada pendapatan dari sektor pertambangan."
Asal tahu, permintaan China jika diukur dari impor tembaga sebanyak 436.030 ton pada Mei, turun 5,5% dari April, tetapi naik lebih dari 20% YoY.
Sementara untuk logam lainnya; aluminium naik 1% menjadi US$ 1.631 per ton, seng naik 1,2% menjadi US$ 2.051, timah naik 1,1% menjadi US$ 17.020, dan nikel naik 2,5% menjadi US$ 13.325.