Huadi Nickel Tambah Modal Rp6,5 Triliun untuk Smelter Bantaeng
PT Huadi Nickel Alloy kembali menyuntikkan modal sebesar Rp6,5 triliun untuk pembangunan smelter Bantaeng. Penyerahan dana tersebut diberikan langsung kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Diketahui, pembangunan pusat pengolahan hasil tambang itu mulai dilakukan sejak 2012 lalu. Komisaris Utama PT Huadi Nickel Alloy Amir Jao mengatakan investasi tersebut untuk penambahan enam buah tungku di pabrik tersebut. Yang mana penyerahan modal tersebut dilakukan di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Investasi untuk menambah tungku pabrik sudah dimulai sejak awal 2020. Jadi, tahun ini ada penambahan empat tungku. Tahun depan tambah dua tungku lagi. Nanti Huadi memiliki delapan tungku," ungkap Amir di hadapan Menteri ESDM Arifin Tasrif, Senin (13/7/2020).
Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy Jos Stefan Hidecky menambahkan progres pembangunan empat tungku pabrik nikel di Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukkukang itu mulai dilakukan. Sesuai perjanjian dengan PT PLN, pada April 2021 pabrik tersebut mulai dialiri listrik, sehingga bisa beroperasi.
Sebelumnya, guna memperkuat sinergitas dalam meningkatkan iklim investasi di Sulsel, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar menandatangani MoU dengan Pemprov Sulsel untuk menambah pasokan listrik untuk PT Huadi Nickel Alloy sebesar 160 MVA.
Selain MoU dilakukan pula penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan layanan premium setelah perusahaan yang bergerak di pengolahan biji nikel tersebut sudah menggunakan daya listrik sebesar 47 MVA.
Baca Juga : Sulsel Adopsi Strategi Baru Menangani Covid-19 "Kalau kapasitas delapan tungku sudah terpasang, Huadi akan memproduksi 200.000 metrik ton ferronikel per tahun, dari 50.000 metrik ton yang dihasilkan dua tungku," ungkap Jos Stefan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan sesuai komitmen di masa pemerintahannya, pihaknya akan mempermudah alur investasi yang akan masuk ke Sulsel. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan pada investor yang dengan mempermudah proses perizinan. Termasuk dukungan dalam kebijakan terkait investasi.
"Kami pemerintah meyakinkan kepada pengusaha bahwa kemudahan yang diberikan bukan sekadar janji. Hari ini saya antar investor menghadap menteri (ESDM). Menteri memberi jaminan untuk memberi dukungan," kata Nurdin.