IHSG Diramal Terus Menguat, Asing Borong Astra & BMRI
Jakarta, CNBC Indonesia - Awal pekan ini masih ada tenaga bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren penguatan.
Pada perdagangan pagi, IHSG pun dibuka di zona hijau naik 0,02% di level 5.113,14. Selang 10 menit IHSG semakin hijau 0,36% di level 5.130,10 meskipun adanya Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 6 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 670 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 9 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 9 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 2 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy sebesar Rp 25 miliar.
Sebelumnya, pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (23/10/2020), IHSG ditutup menguat sebesar 0,40% ke level 5.112,18 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,35 triliun dengan volume 10,81 miliar unit saham. Namun, pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 45,69 miliar.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, pada hari ini, Senin (26/10/2020), IHSG masih diperkirakan bergerak cenderung mendatar dalam rentang yang terbatas di level 5.076 - 5.161 poin.
Hal ini, tak lain disebabkan oleh penurunan indeks Dow Jones 0,10% pekan lalu yang didorong sentimen jelang pengesahan paket stimulus lanjutan di Amerika Serikat.
Selan itu, kata Edwin, sentimen lainnya yakni terkoreksinya beberapa harga komoditas tercatat mengalami koreksi seperti minyak dunia 2,12%, emas 0,06%, nikel 1,20% dan timah 1,02%.
"Di sisi lain kenaikan sentimen positif datang dari menguatnya indeks EIDO [iShare MSCI Indonesia Investable Market Index Fund atau MSCI Indonesia ETF] sebesar 1,07%, penguatan harga komoditas batu bara 1,05%, CPO 0,36% berpotensi mendorong naik saham di bawah komoditas tersebut," kata Edwin Sebayang, dalam riset harian, Senin (26/10/2020).
Sementara itu, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dalam risetnya juga memaparkan, penantian stimulus menjadi jalan keluar tercepat untuk mendorong kenaikan bursa saham domestik, setidaknya hingga data ekonomi menunjukkan pemulihan yang kuat dan stabil.
Pasalnya, ketidakpastian timeline dari undang-undang paket stimulus telah membebani indeks utama Wall Street yang mencatatkan penurunan selama sepekan terakhir ini.
"IHSG berpotensi bertahan cukup besar di level 5.000. HSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini," tulis CGS-CIMB Sekuritas.
Perdagangan di pekan ini akan berlangsung singkat sebab akan ada libur panjang dalam rangka cuti bersama. Pemerintah menetapkan tanggal 28 Oktober (Rabu) dan 30 Oktober (Jumat) sebagai hari libur cuti bersama.
Untuk tanggal 29 Oktober yang jatuh hari Selasa merupakan libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.